MILITER

Danrem Tadulako Pimpin Upacara Hari Juang Kartika

Dilihat
Danrem 132 Tadulako Muhammad Saleh Musatafa, yang kini resmi menyandang pangkat Brigadir Jenderal, saat melakukan pemeriksaan pasukan pada upacara peringatan Hari Juang Kartika yang ke 72. (Foto: Penrem Tadulako)

PALU – Peringatan Hari Juang Kartika ke 72, yang digelar Jumat (15/12) kemarin oleh Korem 132 Tadulako, menjadi hari bersejarah. Pasalnya, untuk pertamakalinya upacara di lapangan Faqih Rasyid, Korem 132 Tadulako tersebut, dipimpin oleh Komandan Korem dengan pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen).

Danrem 132 Tadulako, Brigjen TNI Muhammad Saleh Mustafa sendiri, memang baru mendapat kenaikan pangkat lebih tinggi dan berhak memasang pangkat bintang satu di pundaknya. Kenaikan pangkat itu diterima Saleh, sebelum menyerahkan jabatan Danrem 132 Tadulako kepada pejabat yang baru, dalam waktu dekat.

Dalam amanatnya, Danrem menyebutkan bahwa hari ini, tepat 72 tahun yang lalu, para pendahulu  telah menorehkan catatan yang sangat penting dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, yaitu peristiwa yang dikenal sebagai Palagan Ambarawa. Meski dengan senjata dan perlengkapan yang sangat sederhana, kesatuan-kesatuan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang merupakan cikal bakal TNI, bersama rakyat berhasil memenangkan pertempuran secara gemilang dengan memukul mundur tentara sekutu yang memiliki persenjataan dan kemampuan taktik serta strategi perang yang jauh lebih modern di masa itu.

“Keberhasilan tersebut, tidak hanya meningkatkan moril perjuangan di wilayah Indonesia lainnya, tetapi juga memberikan dampak politis secara internasional dan dampak psikologis kepada Sekutu, karena ternyata TNI dan rakyat Indonesia mampu menunjukkan semangat pantang menyerah dalam mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diraih,” jelasnya.

Palagan Ambarawa, kata dia, adalah simbol kemanunggalan TNI AD dan rakyat Indonesia. Hubungan antara TNI AD dan rakyat bukanlah sebatas hubungan profesionalitas belaka, namun lebih dari itu, TNI AD memiliki hubungan biologis dengan rakyat Indonesia karena dilahirkan dari rakyat sehingga senantiasa membela dan memperjuangkan kepentingan rakyat.

Sebagaimana peringatan Hari Juang Kartika sebelumnya, pada peringatan kali ini juga dilaksanakan upacara secara terpusat, maupun secara tersebar secara sederhana. Selanjutnya, untuk menambah makna peringatan ini, TNI AD juga melaksanakan acara syukuran, ziarah dan Lomba Lari 10 KM yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Kodam dan melibatkan 67.328 orang dari berbagai kalangan.

“Selain itu, Korem 132 Tadulako melaksanakan pula berbagai kegiatan bakti sosial seperti pemberian Sembako, santunan kepada Veteran dan Warakawuri, donor darah sejumlah personel, khitanan massal sejumlah, dan pengobatan massal,” kata Danrem.

Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi bagian dari Peningkatan kualitas pembangunan manusia mutlak diperlukan karena merupakan modal dasar pembangunan, khususnya dalam rangka mempertahankan eksistensi Bangsa, agar tidak dilibas oleh Bangsa lain di dunia.

Terkait hal tersebut, maka sebagai bagian dari komponen Bangsa, TNI AD berkomitmen untuk bersama-sama mendukung program pemerintah, yaitu dengan melibatkan Rumah Sakit TNI AD dalam program Indonesia Sehat, Tentara Mengajar untuk mewujudkan Indonesia Pintar dan merekrut putra-putri daerah yang potensial termasuk yang berasal dari wilayah Terpencil dan Terluar serta Perbatasan untuk menjadi prajurit TNI AD yang selaras dengan program.  Usai upacara peringatan hari juang Kartika yang ke 72 berbagai kegiatan seperti aksi bela diri Korem 132 Tadulako dan tarian Budaya diperlihatkan untuk menghibur para undangan yang hadir dalam upacara. (who)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.