PALU – Sejumlah Penerbangan di bandara Mutiara Sis Al Jufri, Senin kemarin, mengalami keterlambatan. Hal ini diakibatkan gangguan cuaca, sehingga beberapa pesawat yang dijadwalkan mendarat pada pagi hari harus balik arah dan mendarat di bandara lain.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas II Mutiara Palu mengungkapkan, cuaca buruk yang terjadi memang dipengaruhi karena adanya awan Kumulonimbus (CB) di teluk Makassar. Awan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berpencar dan hilangm sehingga beberapa penerbangan tertunda untuk mendarat di Kota Palu.
“Makanya beberapa pesawat itu turun di bandara, di deaerah dekat Kota Palu. Tapi alhamdulillah sekarang (11.38 wita), Batik Air akan landing di Kota Palu karena sudah mulai membaik, tapi masih ada awan CB di Teluk Makasasar,” kata Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Klas II Mutiara Palu, Riza Utami Renggah STr kepada Radar Sulteng, Rabu (26/11).
Dia juga mengatakan, adanya awan CB turut menganggu jarak visibility dari pilot saat ingin landing. Munculnya awan seperti ini diperkirakan bias terjadi selama 3 jam atau lebih. “Tergantung dari besarnya awan tersebut, kayak tadi ini cukup besar,” lanjut Riza.
Selain itu, kondisi bandara yang dikelilingi gunung dan lembah, juga menjadi salah satu factor yang mempengaruhi. Pasalnya, kata Riza, ketika terjadi cuaca buruk maka kabut berkumpul di Runaway atau landas pacu.
“Misalnya visibility 6 km tiba-tiba langsung turun jadi 3 atau 2 km dia langsung berubah secara signifiikan , karena kabut dari cuaca buruk,” ungkapnya.
Sementara itu, terkait kondisi cuaca yang ada di daerah Sulawesi Tengah, Riza menjelasakan kondisi cuaca masih berpotensi hujan sedang hingga lebat, tepatnya di daerah ,Morowali, Morowali Utara, Banggai, Banggai Kepulauan, Banggai Laut, Touna dan sebagian Poso. “Di perkirakan dari siang sampai sore hari dan lanjut lagi pada dini hari,” paparnya.
Di daerah lainya, seperti Boul dan toli-toli itu terjadi hujan sedang hingga lebat terjadi siang dan sore hari. Sedangkan untuk daerah Donggala sama Parimo itu hujan sedang sampai lebat terjadi pada siang dan sore hari, terus di lanjut pada dinihari.
Untuk daerah Kota Palu dan Sigi sendiri, kata Riza berpotensi hujan ringan sampai sedang. Untuk kota palu hujanya sower, atau hujan lebat yang tidak terlalu lama waktunya , tetapi curah hujanya cukup tinggi.
“Daerah pemukiman yang ada dipinggiran sungai atau danau itu berpotensi airnya meluap karena hujanya cukup deras tapi tidak berangsur lama. Paling lama satu jam,” masih kata Riza.
Untuk gelombang di sulteng, tepatnya di daerah teluk makasar , teluk tomini dan teluk dolo itu terpantau tinggi gelombang 0 sampai 1,25 centi meter atau 1,25 meter dan itu masih diperkirakan membaik.
“Tapi didaerah Teluk Tomini yang ada di sebelah timur Banggai kepualaun, Banggai Laut itu diperkirakan hamper 2,5 meter, jadi untuk para nelayan yang ingin keluar melaur agar untuk berhati-hati. Tinggi gelombang diperkirakan hingga satu hari kedepan” imbaunya.
Kondisi cuaca yang ada di sulteng juga diperkirakan sampai bulan Desember. Meskipun demikian, curah hujanya mulai berkurang dari pada awal bulan November kemarin, “Karena sekrang daerah sulteng itu di pengaruhi sama angin baratan yang di daerah garis ekuator itu berpengaruh perbentukan awan hujan. Karena didaerah sulteng kena garis ekoator, makanya dampak dari trerbentuknya hujan,” tutup Riza.
Dikonfirmasi terpisah, PPID Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Ni’ma membenarkan, jika telah terjadi gangguan cuaca yang berpengaruh kepada proses penerbangan. “Itu tadi, yang delay tadi ada Wings Air dua penerbangan dari Gorontalo dan luwuk, keduanya akhirnya dialihkan kembali ke Gorontalo karena cuaca,” ungkapnya Senin siang.
Lanjut Ni’ma, ada pula penerbangan dari Jakarta maskapai Lion Air yang di alihkan ke Makassar. Dari beberapa penerbangan itu kata dia juga, salah satunya merupakan rombongan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) yang akhirnya tidak jadi mendarat karena cuaca.
“Penerbangan masih menunggu cucaca bauk dulu baru bias masuk. Belum ada yang terbang belum ada yang keluar kayakanya sampai saat ini (12.22 wita) masih menunggu cuaca. Hanya saja Batik Air sudah lending sesuai jadwal,” demikian Ni’ma. (win)