PALU – Calon jamaah umroh Abu Tours, asal Sulawesi Tengah, kembali belum mendapat kepastian kapan diberangkatkan menuju tanah suci. Dalam pertemuan antara calon jamaah umroh dan agen perjalanan umroh Abu Tours, yang lagi-lagi dimediasi Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng ini, Senin (12/3) kemarin, belum menemukan titik terang soal jadwal keberangkatan.

Pertemuan sendiri, dipimpin Kepala Bidang Informasi Haji dan Umroh, Lutfi Yunus. Pertemuan kali ini calon jamaah umroh terlihat sangat antusias karena pertemuan dihadiri langsung Rahmat Aulia Afif selaku Pelaksana Tugas Pimpinan PT Travel Abu Tours cabang Palu bersama beberapa stafnya. Pada kesempatan itu, kembali Rahmat, meminta maaf kepada calon jamaah serta mengakui bahwa penyebab ditundanya keberangkatan calon Jamaah Umroh ini adalah kesalahan internal pihak PT Abu Tours dan akan berusaha mengatasi dan mencarikan solusi untuk calon Jamaah Umroh.
“Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya, ini merupakan kesalahan dari internal dan sekarang saya tidak akan menutup-nutupi lagi bahwa Abu Tours sekarang lagi dalam keadaan susah, ini murni kesalahan kami,” ungkapnya kepada sejumlah jamaah.
Sementara itu, dirinya juga mengatakan untuk opsi penambahan uang, PT Abu Tours melalui pimpinananya telah mengeluarkan memo maklumat terkait pemberangkatan yang dimana isinya maklumat tersebut, yakni ; bagi yang ingin berangkat harus menambah uang sebesar Rp15 juta. “Untuk opsi yang pertama ditawarkan untuk calon Jamaah dari Pak Abu Hamzah (Pimpinan PT Abu Tours) telah mengeluarkan maklumat untuk menambah sebesar Rp15 Juta,” katanya.
Namun hal ini langsung mendapat sanggahan dari para calon jamaah umroh, karena di dalam pertemuan sebelumnya para calon jamaah umroh telah bersepakat hanya akan menambah secara proposiaonal hingga sampai Rp21 juta artinya apabila ada jamaah yang sudah menyetorkan Rp18 juta jadi cukup menambah sisanya sebanyak Rp3 juta.
Hingga pertemuan selesai belum ada kepastian yang bisa diterima calon jamaah karena Pihak Abu Tours Cabang Palu kembali meminta waktu untuk mengkoordinasikan kembali ke pusat atau langsung meminta tanggapan dari pimpinan utama PT Abu Tours. Karena Diakui Rahmat, dirinya hanya sebagai penyambung dan bukan pengambil keputusan dan calon Jamaah Umroh kembali bersepakat untuk menunggu hasil jawaban paling lambat pada tanggal 19 Maret 2018. Adapun pada tanggal tersbut belum ada jawaban pasti makan calon Jamaah Umroh akan melakukan gugatan secara perdata.
“Saya meminta waktu untuk meneruskan keluhan dan beberapa opsi ini ke pusat adapun pahit dan manisnya balasan dari mereka pasti langsung akan saya sampaikan kepada bapak-ibu calon jamaah Umroh dan paling lambat minggu depan saya sudah kabari kembali,” tutupnya.
Terpisah salah satu Calon Jamaah Umroh yang terdaftar, Asrianti, berharap dengan adanya pertemuan kali ini pihak Abu Tours bisa membuka mata dan bersikap manusiawi. Dirinya juga masih berharap untuk diberangkatkan karena mengaku sudah menyetor pada bulan Mei 2017 silam, dan dijanjikan akan diberangkatkan pada bulan Januari 2018,
“Saya menyetor tahun lalu karena dijanji akan berangkat Januari tahun ini karena dikasi pilihan dari januari sampai bulan April Jadi saya pilih bulan Januari, tetapi sampai sekarang belum diberangkatkan, “ tuturnya.
Lanjut Asrianti, dirinya mendapatkan informasi batal berangkat umroh pada saat dua hari sebelum penjadwalan yang sudah ditetapkan, sementara untuk pembatalan itu sendiri diakuinya karena adanya kenaikan pajak sebesar 5% dan dijanji bulan Februari tapi sampai dilakukanya 3 kali pertemuan ini dirinya juga belum dapat informasi kepastian keberangkatan. (cr8)