
PALU – Makanan yang disajikan SDIT Al-Fahmi positif mengandung bakteri, dan menjadi penyebab ratusan siswa keracunan. Kepastian ini, disampaikan pihak Balai Pengawas Obat dan Makananan (BPOM) Kota Palu, setelah keluarnya hasil uji sampel makanan di dapur sekolah tersebut.
Dari tujuh sampel makanan serta air minum yang diambil, didapati bakteri jenis staphylococcus aureus dan escherichia coli bersarang di nasi goreng serta buah semangka. Hal ini diungkapkan, Manager Teknis Petugas Uji Lab BPOM, Novi Y Rahmi, kepada Radar Sulteng, Senin (11/12) kemarin.
Dia menuturkan, pengambilan sampel nasi goreng, pisang coklat dan semangka tepat pada hari di mana terjadi keracunan massal di SDIT Al-Fahmi. Kemudian pengambilan sampel kedua berupa air minum diambil sehari setelah keracunan tersebut. “Sampelnya itu ada tujuh dan setelah melakukan uji lab maka pada hari ini hasilnya telah keluar, sehingga kami dari BPOM akan segera melaporkan hasil uji lab ini kepada Dinas Kesehatan Kota Palu,” tuturnya.
Sementara itu, untuk sampel pisang coklat dan air minum tidak ditemukan bakteri yang berbahaya, seperti bakteri yang terdapat di nasi goreng dan semangka. Dia juga menambahkan, memang kedua bakteri di atas dapat menyebabkan mual dan muntah.
“Menurut referensi yang kami baca, benar kedua bakteri ini akan mengakibatkan mual dan muntah kemudian memang dua bakteri ini biasanya terdapat pada protein yang tinggi khususnya bakteri staphylococcus aureus seperti ayam yang memiliki protein yang tinggi,” tambahnya
Tumbuhnya bakteri staphylococcus aureus disebabkan berbagai faktor. Di antaranya pada saat memasak ayam yang tidak merata, kurang bersihnya lingkungan sekitar dan berbagai faktor lainnya yang dapat menyebabkan tumbuhnya kedua bakteri tersebut. (cr3)