BUOLDAERAH

Bocah Terpapar Covid-19 Diduga Ditelantarkan

MASIH BOCAH : Terpapar Covid-19 bocah Moh Zain bersama sang ibu menjalani isoman di Desa Domag Kecamatan Bunobogu, Kabupaten Buol. (FOTO : RUSTAM BACULU/RADAR SULTENG)
Dilihat

BUOL-Bocah berumur 4 tahun bernama Mohamad Zain, warga Desa Domag Kecamatan Bunobogu yang terkonfirmasi positif virus corona disesea 2019 (Covid-19), berdasarkan hasil pemeriksaan swab oleh dokter di Puskesmas Kecamatan Biau diduga telah ditelantarkan tanpa mendapat perawatan dan perhatian serius dari tim medis.

Bocah tersebut sekarang saat ini menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah orang tuanya di Desa Domag Kecamatan Bunobogu. “ Saya selaku ayah kandung anak tidak terima perawatan seperti ini, sengaja ditelantarkan, “ungkap Rahmat Salakea ayah kandung Mohamad Zain kepada Radar Sulteng, Jumat (13/8).
 
Dijelaskannya sejak keluar hasil swab dari Puskesmas Biau pada Kamis 12 Agustus 2021, anak itu dipindahkan orang tuanya untuk menjalani isoman selama 14 hari kedepan di rumah pribadi di Desa Domag Kecamatan Bunobogu bersama-sama sang ibu, yang juga pasien terpapar Covid-19 dan kepindahannya dari Puskesmas Biau diketahui kepala Puskesmas Bunobogu dan dokter namun setelah hari kedua anak ini tidak diberikan obat atau vitamin sehingga keluarga merasa kebingungan.

Dokter maupun petugas medis tidak memberikan obat-obatan hanya dibiarkan begitu saja, sementara kondisi anaknya yang mulai lemas suhu panas tinggi, batuk, inflenza dan tidak mau makan serta pusing-pusing.

Melihat keadaan itu, selaku orang tua panik dan berusaha menghubungi dokter yang menanganinya namun disayangkan dokter tidak merespon dengan baik dan terpaksa beli obat di apotek sesuai dosis anak-anak.

“ Saya konfirmasi dokter, katanya nanti ada keluhan baru dikasih obat, itupun kita dimintakan kartu BPJSK, “ ungkap Rahmat yang juga salah satu wartawan di Buol ini.

Sementara itu, Dirut RSUD Mokoyurli, dr. H. Arianto Panambang, menjelaskan adapun pasien anak yang terkonfirmasi positif Covid-19, penanganannya bukan lewat Rumah Sakit Mokoyurli Buol, tetapi melalui Puskesmas Biau sebagai leading sektornya, dan menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan (Dinkes) dan dokter Puskesmas yang memeriksa.

“ Mestinya dilakukan dulu penyelamatan terhadap pasien yang sakit atau penanganannya, nanti di belakang itu urusan administrasinya, “ ujar dr. Arianto.

Terkait penanganan anak yang terpapar Covid-19 pada awalnya dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Biau dan menjalani isoman di rumah orang tuanya di Desa Domag Bunonogu. Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Buol, Moh. Rizal Naukoko mengatakan bahwa dirinya selaku Kadis belum mengetahui secara pasti dan belum menerima laporan dari Puskesmas.
“ Saya juga baru tiba dari Palu pak, belum ada laporan yang saya terima silakan hubungi Kapala Bidang saya, “ ucap Moh. Rizal via telepon selulernya.

Sementara itu, dikasus lain keluarga almarhum Drs. Sukarno S. Tama, mempertanyakan prosedur pelayanan perawatan almarhum saat dirawat sebagai pasien Covid-19 di Puskesmas Biau.

Menurut isteri dari almarhum Sukarno Tama, Ny. Endang, almarhum melakukan isolasi mandiri (Isoman) di rumah. Yang menjadi keluhan keluarga, kata Endang, adalah tidak adanya pelayanan terhadap suaminya saat isoman.

” Selama bapak isoman tidak ada satupun perawat atau pihak yang bertanggungjawab dari Dinas Kesehatan maupun dari Puskesmas Biau datang menjenguk untuk memeriksa perkembangan kesehatan suami saya selama isoman, ” tutur Endang.

Ia juga menyesalkan tim Satgas Covid-19, dr. Arianto S. Panambang, tidak mengetahui bahwa suaminya sakit.

” Kami tidak tau kalau bapak sakit. Tidak ada laporan seperti itu, ” kata dr. Arianto seperti yang dikutip isteri almarhum, Endang, kepada Radar Sulteng.

Dalam sebuah diskusi di kegiatan tausiyah almarhum Sukarno Tama di malam ke tiga, yang digelar secara virtual, Sabtu (14/8), Bupati Buol Amirudin Rauf mengakui masih benyak kekurangan yang ada di Tim Satgas Covid-19. Karena itu dirinya akan mengundang semua stakeholder terkait dan Satgas Covid-19 bersama kepala OPD lainnya untuk menggelar rapat pada Senin hari ini (16/8), guna membahas dan mengevaluasi pelaksanaan penanganan Covid-19 beserta pelayanannya terhadap warga masyarakat, dan berbagai keluhan yang masuk kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buol sejauh ini.

“ Kami akui masih banyak kekurangan dari kami akan pelayanan penanganan Covid-19 ini, “ kata Amirudin Rauf.(tam/mch)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.