PALU – Sejumlah pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi Sulawesi Tengah dikejutkan dengan tes urine mendadak, Senin (31/10) kemarin. Seluruh pegawai yang hadir tidak luput dari tes urine yang dilakukan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tengah.
Rencana tes urine sendiri hanya diketahui oleh Kepala Disdukcapil, Andi Hajidin dan beberapa pejabatnya. Seluruh pegawai dikumpulkan di aula dan satu persatu diarahkan ke toilet untuk mengeluarkan urine. Sementara petugas BNN Provinsi telah siap berjaga di toilet dengan alat rapid tes urine. Tidak ada satupun pegawai Disdukcapil Sulteng yang luput dari pemeriksaan kemarin. Dari alat rapid tersebut lah diketahui kandungan urine apakah terindikasi menggunakan Narkoba atau tidak.
Kepala Disdukcapil, Andi Hajidin mengungkapkan, tes urine ini memang sengaja dilakukan atas inisiatifnya serta menindaklanjuti permintaan tes urine dari BNN Provinsi Sulteng kepada pegawai di lingkup Disdukcapil Sulteng. Andi Hajidin yang terhitung baru sebagai Kepala Dinas, mengaku, dirinya setelah mengetahui adanya kerjasama antara BNN Provinsi dan Pemerintah Provinsi dan adanya permintaan untuk melakukan tes urine, langsung menyahuti kegiatan tes urine ini.
“Ini baik juga, sebagai upaya kami mendeteksi dini, mungkin ada teman-teman kami di Dukcapil ini pernah terlibat atau terindikasi, bisa secepatnya kita antisipasi untuk diberikan pembinaan
agar janga terlalu jauh. Karena kita ketahui bersama Sulteng ini sudah luar biasa peredaran Narkobanya,” ungkapnya.
Lanjut Kepala Dinas, penggunaan Narkoba juga, bisa mengganggu kinerja aparatur, sehingga penting untuk melakukan pencegahan dini. Bila pun nanti ada yang teridentifikasi dari hasil tes urine ini, pihaknya menyerahkan dahulu ke BNN Provinsi. “Nantinya akan di assessmen dulu sejauh mana tingkat kecanduannya. Kita harap ada itikad baik mau berubah. Kita cari jalan perbaiki jangan menyalahkan,” ucap Kepala Dinas.
Sejak pertama menjabat hingga saat ini, Andi Hajidin mengaku belum pernah mendapatkan laporan ada anak buahnya teridentifikasi menggunan Narkoba. Sehingga, kata dia, sangat baik melakukan screening mana saja pegawai yang teridentifakasi menggunakan Narkoba. Tidak berhenti hanya di sini saja, lanjut Hajidin, pihaknya berharap tes urine ini akan dilakukan lagi secara berkala dan tanpa diketahui oleh pegawai.

Sementara itu, Kepala Bagian Umum BNN Provinsi Sulawesi Tengah, Masnawati Rahman, yang memimpin langsung tes urine ini, mengungkapkan, bahwa Disdukcapil Sulteng, menjadi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ke 2 yang melakukan tes urine. Sebelumnya adalah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.
“Sebelumnya Dinkes, karena memang anggaran tes urine ini merupakan Hibah Pemprov yang turun di Dinkes. Sehingga Disdukcapil merupakan OPD pertama yang benarbenar berinisiatif untuk kami lakukan tes urine,” jelas Masnawati.
Memang dikearenakan keterbatasan anggaran, belum seluruh OPD di Pemprov Sulteng dilakukan tes urine. Namun sudah beberapa OPD disurati. Tetapi yang berinisiatif untuk menyahuti permintaan tes urine ini baru Disdukcapil Sulteng.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari Kepala Dinas Dukcapil Sulteng, yang benar-benar ingin mencegah penyalahgunaan narkotika di lingkungan kerjanya,” sebut Kabag Umum BNN Provinsi.
Lebih jauh disampaikan Masnawati, jika ada yang terindikasi pegawai menggunakan narkotika, pihaknya terlebih dahulu melakukan assessmen untuk menentukan tingkat kecanduan. Hasilnya nanti bakal dilaporkan dan seperti apa penindakannya diserahkan kepada Kepala Dinas selaku atasan.
“Kita ketahui bersama bahwa penyalahguna Narkoba itu korban, yang memang harus diselamatkan dengan jalan rehabilitasi, tidak ada upaya penegakan hukum kita lakukan bila pun ada yang kami temukan positif. Lain hal jika yang bersangkutan memang terlibat dalam peredaran Narkoba, tentu itu berurusan dengan hukum,” tandasnya.(agg)