BERITA PILIHANSIGI

BKSDA Sita Dua Kera Hitam Sulawesi di Ngata Baru

Dilihat
Evakuasi kera hitam Sulawesi atau Macaca Tonkeana oleh petugas BKSDA Sulteng di Ngatabaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa (13/3). (Foto: Mugni Supardi)

PALU –  Dua ekor kera hitam Sulawesi atau Macaca Tonkeana berjenis kelamin betina dan jantan diamankan dari warga Biromaru, Kabupaten Sigi, oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah, Selasa (13/3).

Kera betina bernama Onces dan jantan bernama Kliwon ini sudah dipelihara warga lima tahun terakhir. Kemarin setelah disita BKSDA, kera ini langsung dimasukan ke dalam tempat penitipan sementara di Taman Hutan Raya di Desa Ngatabaru, Sigi.

“Kami dapat laporan dari masyarakat dan ditindaklanjuti oleh Balai KSDA Sulteng, karena Kera Tonkeana ini salah satu satwa yang dilindungi,” kata Pengendali Ekosistem Hutan Muda BKSDA Sulteng, Bambang Dwi Prasetyo kepada awak media.

Setelah mendapat laporan tersebut pihak BKSDA pun langsung menuju ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Proses evakuasi juga sedikit terkendala karena dikhawatirkan kera ini akan menyerang petugas saat diangkut ke mobil. Kliwon, kera jantan ini dikandangkan di sekitar rumah pemiliknya, sehingga memudahkan petugas dan langsung dibawa bersama kandangnya menuju Taman Hutan Raya Ngatabaru. Sedangkan, Onces kera betina dirantai dan diikat disebuah pohon yang sudah sering dievakuasi menggunakan jaring. Petugas cukup susah menjaring Onces karena dia sedikit melakukan perlawanan.

“Jadi kami titipkan di kandang sementara milik Tahura, sementara menunggu arahan dari pimpinan,” lanjut Bambang.

Dua ekor kera ini awal mulanya terkena jerat di daerah Napu, Kabupaten Poso. Hasil data yang diperoleh Radar Sulteng, si pemilik kera bernama Welem ini sering kecurian sayur-mayurnya oleh kera di Napu. Oleh warga setempat berinisiatif memasang jerat. Saat terkena jerat masyarakat ingin membunuhnya, namun Welem mencegahnya karena dia ingin memeliharanya saja di rumah. Tetapi, dua ekor kera ini tidak dalam waktu bersamaan terkena jerat.

“Kera ini didapat saat masih kecil di kebun,” terang Bambang.

Berdasarkan pengamatannya kondisi kera ini tubuhnya kurus, diduga suplai makanannya kurang terpenuhi. Sehingga saat dipindahkan di kandang transit kawasan Tahura ini pihak BKSDA akan  menghubungi karantina hewan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut agar mendapatkan hasil yang maksimal.

“Karena dipelihara sudah lima tahun diperkirakan usianya sekitar tujuh sampai delapan tahun,” sebut Bambang.

Pantauan Radar Sulteng, sebelum dimasukan ke dalam kandang titipan milik Tahura, rantai yang terlilit dileher Onces kera betina ini dilepas terlebih dahulu oleh petugas. Tak ada perlawanan yang berarti, Onces diam tak berkutik. Saat dimasukan ke dalam kandang Onces hampir berhasil kabur, namun kesigapan petugas bisa menggagalkannya. Onces sendiri dikandangkan bersama kera betina lainnya. Sedangkan Kliwon sendirian dikandang. Sebenarnya ada satu kera jantan, namun Kliwon tidak dimasukan bersama kera tersebut. Dikhawatirkan mereka akan saling menyerang. (acm)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.