
RACIK PESANAN : Salah satu Founder Kedai Viral, Affan Ramadhan sedang terlihat membuat Roti John yang kini sedang ramai di media sosial.
Menjadi seorang entrepreneur tidak harus menunggu wisuda dahulu. Ini dibuktikan empat mahasiswa, yang sama-sama membangun usaha kuliner. Makanan serta minuman yang dijual, empat sekawan ini pun, terbilang anti mainstream dan yang sedang hits di kalangan anak muda Kota Palu.
LAPORAN: MOH SALAM, Tatura Utara
SEBUAH bangunan kecil, yang sepintas mirip kontainer berukuran 4×4 meter, tengah ramai dipadati orang. Berada di pinggir Jalan Zebra, kontainer kecil ini, ternyata tengah menjual berbagai kuliner, yang sedang menjadi primadona.
Di dalam tempat jajanan, yang diberinama Kedai Viral ini, tampak empat orang pemuda, tengah sibuk menyiapkan pesanan, para pembeli. Tempat usaha ini, ternyata memang milik keempat pemuda tersebut. Mereka adalah Affan Ramadhan, Selfiardo, Randi dan Andika.
Sesuai namanya, tempat usaha ini ramai dikunjungi pembeli, yang didominasi anak muda, seolah menjadi tempat yang sedang viral. Usaha yang dibangun bersama ini, memang terbilang usaha pertama yang dirintis keempatnya. Mereka juga tercatat masih berstatus mahasiswa Universitas Tadulako. Namun jiwa entrepreneurship keempat mahasiswa ini sudah tumbuh dengan sendirinya.
Usaha yang dirintis ini, menurut salah satu pemilik Kedai Viral, Affan Ramadhan, baru seumur jagung. Tepatnya, dibuka pada awal bulan Ramadhan kemarin. Usaha bersama yang digeluti Affan dan rekan-rekannya itu, bermula saat mereka ikut dalam sebuah forum seminar tentang usaha impor barang. Memang tidak ada sangkut pautnya dengan usaha yang saat ini mereka jalani. “Awalnya kami sepakat mau buka usaha impor barang, tapi karena modal kami terbatas, jadi lah kita berpikir ke jenis usaha lain. Tapi pengetahuan yang kami dapat sedikit di seminar itu lah yang kami terapkan pada usaha saat ini,” ujar Affan.
Jenis kuliner yang mereka pilih, terbilang makanan maupun minuman yang tengah viral di Kota Palu. Tidak ingin meniru seutuhnya, makanan dan minuman yang mereka jual itu, kemudian di berikan sentuhan inovasi sekreatif mungkin, sehingga meski namanya sama tapi rasa yang ditawarkan berbeda dengan yang sudah ada. “Kami jual Roti John, Es Kepal dan Indomie Donat Goreng, itu semua anak muda dan masyarakat mungkin tahu karena sedang viral di media sosial. Namanya sama, tapi kami berinovasi agar rasanya lebih beravariasi,” tutur mahasiswa Program Studi Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako ini.
Dalam berusaha ini, baik Affan maupun ketiga temannya, tidak hanya mengejar keuntungan sematan. Namun apa yang mereka lakukan, merupakan proses pembelajaran, bagaimana lika-liku dalam berwirausaha, khususnya di bidang kuliner. Tidak hanya mencari keuntungan semata, keempat sekawan ini juga tetap ingat kepada sang pencipta. Karena itu, jika sudah terdengar suara adzan, mereka kompak untuk menutup sementara tempat dagangannya. “Kami tidak layani pembeli, karena kami semua harus salat dulu, nanti setelah salat baru buka kembali. Kita juga sangat bersimpati, jika ada pembeli yang berpuasa sunah di hari senin dan kamis, maka akan kami berikan potongan harga khusus,” ungkapnya.
Sementara itu, Selfiardo, yang juga menanamkan sahamnya di usaha ini, mengakui, menjadi wirausahawan di bidang kuliner, memang perlu memiliki kreativitas yang tidak terbatas. Sehingga usaha yang dijalani tidak hanya mengikuti tren sesaat, namun bisa bertahan serta bersaing dengan usaha-usaha sejenis. “Namanya kalau mau usaha yang pertama kita lakukan dan butuhkan di antaranya kreativitas jadi kita tidak boleh sama dengan orang lain dan harus tampil beda sehingga walaupun banyak yang berwirausaha kuliner di Kota Palu tapi kita harus pintar-pintar cari inovasi yang baru setiap saat,” tutur Mahasiswa yang kerap disapa Edo ini.
Edo juga menambahkan, selain kreativitas, membuka usaha ini juga harus pintar melihat tempat yang strategis dan cara memasarkannya. “Kami pilih membuka usaha di sini sebab banyak masyarakat yang lalu lalang di jalan ini, baru tempatnya juga strategis karena di sekitar tempat usaha kami ini terdapat kompleks perumahan mewah jadi memang pas dan strategis lah untuk usaha kuliner Roti John dan Insya Allah dalam waktu dekat, kami akan membuka satu cabang di seputaran Kampus Untad,” sebutnya.
Di awal Kedai Viral di buka, diungkapkan Edo, dia dan kawan-kawannya bisa meraup omset sehari hingga Rp3 juta. Wajar, kata Edo karena, tempatnya memang baru dibuka, hingga para pembeli yang datang harus diberikan nomor antrean, hanya untuk mencicipi menu andalan mereka yakni Roti John. “Kalau sekarang sudah tidak sebanyak itu, tapi kami anggap itu normal dan penjualannya tetap stabil. Tetap adalah untung yang kami dapatkan,” terang Edo sembari tersenyum. (**)