BERITA PILIHANDAERAHHUKUM KRIMINALNASIONALNUSANTARAPALU KOTASULAWESISULTENG

Bermodalkan Jerat Tali dan Puluhan Ayam, Warga Palu Berhasil Tangkap B3

AKHIRNYA : Setelah sekian lama ban yang terlilit di leher buaya yang dikenal dengan sebutan Buaya Berkalung Ban (B3) berhasil ditangkap. Tampak warga ramai-ramai menyaksikan dan ikut memegang B3 dari dekat, Senin (7/2/2022). (MUGNI SUPARDI/ RADAR SULTENG)
Dilihat

PALU – Masyarakat Kota Palu dihebohkan dengan aksi warga yang berhasil menyelamatkan buaya dari lilitan ban motor yang ada di lehernya.
Buaya yang sempat diburu berhasil dievakuasi, di sungai Palu Jembatan II Jalan I Gusti Ngurah Rai, saat diumpan dengan seekor ayam dan berhasil masuk dalam tali perangkap yang dibuat seadanya.

Warga tersebut bernama Tili, warga pendatang dari wilayah Pulau Jawa Sragen dan telah memiliki KTP Kota Palu, ia melakukan aksinya sudah berjalan tiga minggu. Namun Senin malam, 7 Februari 2022, buaya paling diincar netizen untuk konten di media sosial itu berhasil terjerat. “Saat buaya terjerat, warga sekitar 50-an orang, langsung membantu saya untuk membawa buaya ke darat,” katanya.

BAN MOTOR : Tili warga yang berhasil menjerat Buaya Berkalung Ban memegang ban yang berhasil di keluarkan dari leher buaya. (MUGNI SUPARDI/ RADAR SULTENG)

Sesampainya di darat ia langsung mengambil gergaji besi untuk memotong buaya yang ada di leher buaya itu. Setelah ban di leher buaya sudah terlepas, dirinya langsung mengamankan ban itu untuk jadi saksi bahwa aksinyalah yang berhasil menyelamatkan buaya dari ancaman ban yang sudah bertahun-tahun di leher hewan reptil sering viral di media sosial. “Niat saya melakukan aksi ini, memang karena prihatin dan memang mau membantu menyelamatkan buaya dari lilitan ban motor di lehernya,” kata Tili.

Dia menceritakan awal mulai melakukan aksinya, dengan sebuah perahu yang hanya terbuat dari sebatang pohon pisang untuk memantau pergerakan buaya, dia menggunakan tali dan bahkan sempat kehabisan tali ketika buaya itu sempat terjerat, namun berhasil lolos, karena talinya kurang panjang. Kemudian dia menambah alat tali untuk melakukan perangkap, dan berhasil menangkap buaya itu. “Saya selalu pantau sampai malam hari, dan lokasinya hanya di sungai Jembatan Jalan I Gusti Ngurah Rai,” tambahnya.

DILEPASKAN : Usai melepaskan ban di leher buaya dibantu warga beramai-ramai kembali melepaskan buaya ke sungai. (MUGNI SUPARDI/ RADAR SULTENG)

Tili menambahkan, bahwa ia harus mengeluarkan uang sekitar Rp 4 Juta, untuk memberikan umpan ayam dan burung merpati. “Iya sudah sekitar 30-an lebih ayam saya umpan buaya ban itu,” ujar Tili.

Pantauan Radar Sulteng, ratusan warga ramai mengelilingi buaya yang baru saja tertangkap. Selain untuk foto-foto dan video, sejumlah warga juga tampak mengelus buaya yang diperkirakan berkukuran hampir 4 meter itu.
Setelah berhasil mengeluarkan ban dari lehernya, pihak BKSDA Sulteng dan petugas Damkar dan Penyelamatan Kota Palu dibantu warga ramai-ramai mendorong buaya itu ke pinggir sungai dan melepaskannya kembali.

Seperti diketahui buaya itu pertama terlihat dengan ban terlilit di lehernya di tahun 2016 sampai tanggal 7 Februari 2022. Bahkan sampai pemerhati reptil asal Australia Matt Wright dan Panji Petulang atau Muhammad Panji. (who)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.