BANGGAI KEPULAUAN

Bangkep Butuh SPBU

Dilihat
Ilustrasi

BANGKEP – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sangat dibutuhkan warga Salakan. Sebagai Ibukota Kabupaten Bangkep, Salakan belum memiliki SPBU yang dapat melayani kebutuhan BBM bagi masyarakat secara maksimal.

Selama ini, warga mendapatkan BBM di APMS yang hanya menjual premium dan solar tiga kali dalam seminggu atau memperoleh dari perdagang eceran dengan harga jual yang sedikit lebih mahal. Kondisi seperti itu, membuat banyak kalangan berharap agar secepatnya dibangun SPBU yang repesentatif di Salakan. Salah satu warga Salakan yang berharap adanya SPBU adalah Eko.

“APMS bukan seminggu tiga kali saja. Sementara setiap harinya warga membutuhkan BBM. Kalau beli botolan (eceran) harganya sudah mahal. Salakan sudah layak miliki SPBU sendiri yang bisa melayani kebutuhan BBM masyarakat setiap hari,” kata Eko, warga Salakan, kepada Radar Sulteng Senin (16/10).

Eko mengaku, tidak paham tentang bagaimana sebuah prosedur pembangunan SPBU. Namun tegasnya, masyarakat sangat butuh SPBU yang dapat menjamin ketersedian BBM dengan harga terjangkau. “Mekanisme dan bagaimana SPBU di bangun saya tidak tahu. Tetapi satu yang pasti bahwa masyarakat sangat berharap kehadiran SPBU agar mereka (masyarakat) dapat dengan mudah memperoleh BBM dengan harga murah,” pungkas Eko.

Jumlah kebutuhan BBM di Bangkep terbilang cukup tinggi. Sayangnya, tingginya kebutuhan BBM masyarakat, tidak dibarengi dengan kemudahan untuk memperolehnya dengan mudah dan dengan harga jual yang murah. Sebagian besar masyarakat kota Salakan, membeli BBM dari pedagang eceran yang jumlah lumayan banyak, namun dengan harga jual yang lenih tinggi dengan ketetapan Harga Eceran Tertinggi (HET). Di tingkat eceran, BBM jenis premium dan solar di jual dengan harga Rp 9.000/botolnya. (bar)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.