PERINGATI MAULID : Kepala Cabang Rutan Parigi, Sopiana saat memberi arahan kepada warga binaan pada peringatan maulid, kemarin (20/11).
PARIMO-Hati Sakri (45) bergetar. Air matanya bercucuran saat bersama-sama membaca solawat Nabi yang dipimpin Ust Abd Muhid pada peringatan maulid yang dilaksanakan di Cabang Rutan Parigi, Selasa kemarin (20/11).
“Saya menyesali kesalahan saya. Saya menyesal,” ucapnya sambil terisak ditemui usai acara.
Pria yang sudah berambut putih itu mengatakan dia divonis 8 tahun 4 bulan karena kasus perlindungan anak. Selama dalam pembinaan di Rutan dia mengaku mendapat banyak pelajaran kehidupan untuk lebih baik lagi.
“Di sini saya jaga-jaga masjid ini. Biasanya azan dan bersihkan masjid,” kata pria asal Kota Raya ini.
Sakri bertekad jika sudah keluar dari Rutan tidak akan mengulangi kesalahannya lagi. Saat ini Sakri sudah menjalani 2 tahun masa pembinaan.
Peringatan maulid di Cabang Rutan Parigi bukan hanya berdampak pada Sakri. Muhammad Naran (61), pria asal Toribulu ini juga mengaku tersentuh hatinya saat pembacaan salawat secara bersama-sama.
“Saya sedih karena ingat kesalahan saya,” ujarnya.
M Naran yang terjerat kasus pembunuhan divonis 5 tahun dan sudah menjalaninya hampir 1 tahun.
Kepala Cabang Rutan Parigi, Sopiana AMd IP SH MM mengatakan peringatan maulid ini agar warga binaan bisa meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW.
“Dari peringatan maulid ini semoga kita bisa mencontoh keteladanan Rasul,” kata Sopiana.
Mantan Kepala Seksi di Rutan Salemba ini juga mengingatkan agar warga binaan senantiasa menjaga kebersihan lingkungan di Cabang Rutan Parigi. Sebab kata Sopiana dalam ajaran Islam, kebersihan merupakan bagian dari iman.
“Jaga selalu kebersihan. Karena kebersihan untuk kesehatan,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Sopiana juga menyampaikan kabar gembira pada warga binaan, sesuai arahan Dirjen Pemasyarakatan, warga binaan yang berada di Rutan saat kejadian 28 September lalu akan diberikan remisi dan prosesnya sedang berjalan. (saf)
Tinggalkan Komentar
