SULTENG

Awal Tahun, Waspadai Air Pasang

PEREBUTAN BOLA: Pemain bek Aditama Bahari A, Murdaim (kiri) tampil dalam perebutan bola saat berhadapan dengan tim Bravo Sulteng, di lapangan Aditama Bahari Lere 99, Selasa (17/1) kemarin. (Foto: Sugianto)
Dilihat
Air pasang yang terjadi di wilayah Penggaraman Talise, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Senin (1/1). (Foto:Mugni Supardi)

PALU – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas II Mutiara Palu mengimbau bagi warga di pesisir pantai wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) agar mewaspadai air pasang yang tinggi hingga naik ke darat dari 1 Januari hingga 4 Januari ke depan.

Ini dikarenakan fenomena bulan purnama atau supermoon. Biasanya dalam fase bulah purnama ini terjadi pasang air laut. “Hampir di seluruh Indonesia dipengaruhi, untuk beberapa wilayah di Sulteng juga harus waspada dengan air pasang ini,” kata Forecaster Stasiun BMKG Klas II Mutiara Palu, Ajeng Ratna, saat dikonfirmasi Radar Sultengt, Senin (1/1) kemarin.

Ajeng menyebutkan, dari prediksi yang dikeluarkan BMKG Pusat bahwa pengaruh dari fenomena bulan purnama ini akan berlangsung dari 1 hingga 4 Januari hampir di seluruh wilayah Indonesia. Olehnya itu, ajeng mengimbau bagi warga di daerag pesisir yang kondisi datarannya rendah harus mewaspadai karena akan merasakan dampak yang lebih dibandingkan wilayah yang berada di dataran tinggi. Sedangkan untuk kecepatan angin kata Ajeng Ratna, yang signifikan anginnya hanya sampai pada pesisir pantai saja, jika sudah sampai di daratan akan kembali normal seperti biasanya. “Selama supermoon intinya air pasang naik signifikan,” tambah Ajeng.

Sementara itu, dari pantauan Radar Sulteng di sepanjang pesisir Teluk Palu dalam beberapa hari terakhir ada peningkatan air pasang yang signifikan. Masih pantauan Radar Sulteng, di sepanjang wilayah Penggaraman Talise, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, hantaman ombak yang membentur di dinding bendungan sampai menggenangi beberapa titik badan jalan. Pengendara roda dua yang melintas baik dari arah utara dan selatan di area penggaraman pun menjadi “korban” dari hantaman ombak yang membentur dinding bendungan, Senin (1/1) sore kemarin. Ditambah angin yang kencang dari arah lautan, maka jangkauan percikan air akan semakin meluas. (acm)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.