
PALU – Mengawali tahun 2017 ini, Badan Narkotika Nasional (BNN) yang tersebar di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah langsung beraksi menangkap para pelaku pengedar Narkoba. Para pengedar dari beberapa daerah pun berhasil dibekuk dan dijebloskan ke sel tahanan BNN Provinsi Sulawesi Tengah.
Hasil tangkapan selama bulan Januari 2017 ini pun, Jumat (20/1) kemarin, diperlihatkan kepada sejumlah awak media. Dalam kegiatan pres rilis tersebut, BNNP Sulteng menghadirkan tersangka berikut barang bukti yang berhasil diamankan dari sejumlah daerah di Sulawesi Tengah.
Ada sekitar 8 tersangka serta barang bukti sabu-sabu dan pil THD yang ditampilkan. Menurut Kepala BNNP Sulteng, Kombes Pol Suwanto, penangkapan tersebut dilakukan oleh pihak BNN Kabupaten Morowali, BNN Kota Palu serta BNN Kabupaten Donggala. Dari kedelapan tersangka, dua diantaranya berstatus sebagai mahasiswa di perguruan tinggi negeri yang ada di Kota Palu. “Ini yang kami sayangkan, ada dua orang mahasiswa yang terlibat sebagai pengedar yang kami amankan,” kata Suwanto.
Dua mahasiswa tersebut, diamankan aparat BNN Kota Palu di kompleks perumahan dosen, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore pada tanggal 18 Januari. Pelaku yang diketahui berinisial MR (20) serta MA (19) dibekuk tanpa perlawanan. “Dari tangan kedua mahasiswa ini, kami amankan sabu-sabu sisa penjualan seberat 0,25 gram serta beberap sisa pembungkus klip kecil,” tutur Kepala BNNP.
Sebelumnya, pada tanggal 11 dan 12 Januari, aparat BNNK Morowali melakukan penindakan dan mengamankan tiga orang warga Morowali. Mereka masing-masing, Herman, Erik serta Arifman. Petugas mengamankan paket sabu seberat 2,8 gram pada tanggal 11 Januari dan 8,70 gram tanggal 12 Januari. “Sabu-sabu ini memang sebagian sudah beredar di Morowali,” ungkap Suwanto.
Tidak hanya itu, BNNK Donggala juga mengamakan pil THD sebanyak 432 butir yang telah dipecah menjadi paket kecil ke dalam plastik klip. Serta pada 19 Januari, mengamankan ratusan gram sabu yang rencanya diedarkan ke salah satu wilayah yang menjadi basis dari peredaran sabu-sabu di Kota Palu. “Daerah yang jadi sasaran penjualan itu kini tengah kami awasi,” tegasnya.
Penangkapan sejumlah bandar baik yang ada di Morowali, Palu dan Donggala tersebut, memang tidak ada kaitannya antar daerah. Namun, pihaknya memastikan hasil tangkapan tersebut merupakan kerja keras dan sinergitas antar anggota BNN Kabupaten/Kota serta BNN Provinsi yang ada di lapangan. “Saya berterimakasih kepada Kepala BNNK Palu, Donggala dan Morowali. Karena meski ini awal tahun, tidak lantas kita diam, namun harus terus melakukan penindakan,” sebut Kepala BNNP.
Salah satu yang janggal kata Suwanto, yakni adanya plastik klip kecil yang memang tidak lazim. Biasanya plastik klip khusus obat dijual dengan ukuran yang besar. Dia pun mengaku, akan menyelidiki dari mana plastik-plastik klip ukuran kecil itu didapatkan. “Karena kami menduga jangan-jangan plastik itu dibuat untuk para penjual Narkoba ini. Ini akan kita selidiki,” pungkasnya. (agg)