HUKUM KRIMINAL

Avanza yang Terjun di Sungai adalah Mobil Rental dari Makassar

Dilihat
Ketiga penumpang mobil tercebur saat diamankan di ruangan Buser Polres Palu, Senin (24/7) lalu. (Foto: Wahono)

PALU– Polres Palu terus memproses empat penumpang mobil Avanza warna putih yang tercebur di Sungai Palu, Senin (24/7) lalu. Dari pengakuan keempatnya kepada polisi, mereka mengakui terlibat tindak kriminal di sejumlah tempat di Kota Palu baru-baru ini.

Mulai dari kasus pembobolan hingga pencurian. Dan dari pengembangan polisi, ternyata komplotan ini bukan hanya berempat tapi berlima.

Terungkap, para pelaku bukan penduduk Sulteng. Mereka berasal dari luar Sulteng. Dan empat di antara pelaku sudah menjadi target Reskrim Polres Palu.

“Namun para pelaku selalu lolos dari intaian. Sehingga upaya selanjutnya yang dilakukan polisi dengan terus mengintai secara tertutup,”ujar sumber di Polres Palu.

Informasi dari beberapa penyidik di kepolisian menyebutkan, saat menerima kabar Senin siang ada mobil Avanza tercebur ke Sungai Palu di sekitar Jembatan I, polisi sudah menaruh curiga. Kenapa bisa mobil tersebut “terjun” bebas ke sungai. Dari situ, dilakukan penyelidikan dan interogasi terhadap sopir mobil inisial LA sesaat setelah kejadian.

Dari hasil interogasi dan penyelidikan, ada keganjilan keterangan sang sopir. Karena dari keempat penumpang, hanya dua orang yang awalnya berhasil ditangkap. Sementara yang dua lagi melarikan diri.

Polisi kemudian melakukan pengecekan di sebuah hotel tempat mereka menginap di wilayah Kecamatan Palu Barat. Tapi hasilnya nihil, tidak ada lagi ditemukan di hotel. Saat beranjak dari hotel, polisi menemukan dua pemuda yang mencurigakan sedang berjalan membawa tas yang dicurigai. “Ternyata mereka berdua ini, sama-sama tercebur dalam mobil di sungai. Setelah diinterogasi, keduanya mengaku berinisial HL dan AL. Mereka mengakui teman si sopir mobil Avanza yang tercebur di sungai,”cerita penyidik yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Dari tangan keduanya disita sebuah tas berisi uang sekitar Rp20 juta lebih. Uang itu merupakan hasil tindak kejahatan yang mereka lakukan beberapa bulan terakhir.

Setelah itu, polisi melakukan pengembangan lagi. Masih ada satu pelaku berinisial RB belum tertangkap. Yang bersangkutan melakukan pengejaran RI yang sudah menunggu di Terminal Tipo, Kecamatan Ulujadi dan hendak berangkat ke Mamuju, Sulawesi Barat. Dan saat pelaku sudah berada di mobil yang siap berangkat, polisi melakukan pemeriksaan dan berhasil mengamankan RB.

Setelah ditangkap dan dilakukan penggeledahan, ditemukan dompet dan identitas serta beberapa HP android. Setelah mengetahui bahwa komplotan itu adalah pelaku pembobolan dan pencurian, polisi membawa yang bersangkutan ke Polres Palu. “Ada sebagian uang telah ditransfer untuk keluarga mereka di luar kota,”ujar penyidik.

Dari hasil pengembangan, seluruh pelaku bukan penduduk Kota Palu, Sulawesi Tengah. Mereka berlima baru tiba di Palu sekitar tiga hari sebelumnya. Dan  selama tiga hari itu, mereka sudah tiga kali melakukan pencurian dan pembongkaran di berbagai tempat di Palu. Seperti  pembongkaran Kampus STIK-IJ di Jalan Towua pada 22 Juli dan pembobolan Kampus IAIN Palu.

Saat dilakukan penyelidikan di Reskrim Polres Palu, LA (23) diketahui mahasiswa salah satu kampus Makassar. Sementara mobil yang digunakan adalah mobil sewa atau rental dari Makassar, Sulawesi Selatan. Saat ini mobil belum bisa dievakuasi dan masih berada di dasar Sungai Palu.

Kasat Reskrim Polres Palu, AKP Willian Harbesyah melalui Paur Humas Polres Palu I Kadek Aruna mengatakan, hingga saat ini Polres Palu masih melakukan pengembangan kasusnya. “Untuk lima orang masih berstatus terduga tersangka. Belum resmi tersangka. Karena masih ada proses lanjutan yang dilakukan Reskrim,” jelasnya. (who)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.