
RICUH : Paripurna DPRD di ruang sidang utama yang berlangsung ricuh Selasa kemarin (4/9).
PALU – Sidang paripurna dengan agenda mendengarkan nota pengantar APBD-P 2018 yang disampaikan Pemkot, berlangsung ricuh.
Ricuhnya rapat bermulai dari tidak digubrisnya interupsi Sophian R Aswin oleh Ketua DPRD Palu Drs H Ishak Cae MSi.
Sophian kemudian mengambil gelas yang ada di hadapannya kemudian melayangkannya. Gelas tersebut tidak sempat mengenai Ketua Dewan dan hanya jatuh dilantai lalu pecah depan para anggota DPRD duduk.
Sophian melemparkan gelas saat Ishak Cae bermaksud menutup rapat paripurna.
Tiba-Tiba Sophian mengajukan interupsi. Interupsi Sophian ini terkait dengan permintaanya supaya dewan meneliti RKA Pemkot, sebelum Fraksi-Fraksi memberikan tanggapan atas nota pengantar APBD-P 2018.
“Pak Ketua saya masih mau bicara, Pak Ketua tolong didengar Ketua, Hoi Ketua,” teriak Sophian.
Namun Ishak tidak mendengarkan permintaan Sophian tersebut. “Demikian kita tadi telah menyampaikan pengantar APBD-P yang disampaikan oleh Bapak Sekkot dengan demikian sidang saya nyatakan selesai,” kata Ishak tanpa menghiraukan teriakan Sophian.
Ia juga terlihat tidak menghiraukan suara gelas yang pecah karena dilempar oleh anggota dewan.
Sophian terlihat berdiri dan hendak maju ke depan. Namun tertahan oleh anggota DPRD Palu.
“Ishak Cae ini merasa dewan ini adalah miliknya maka dia tidak mendengar apa yang kita sampaikan,” ketus Sophian.
Sebenarnya sidang paripurna dengan agenda mendengarkan nota pengantar Wali Kota tentang APBD-P 2018 berlangsung lancar.
Sekkot Asri menyampaikan jumlah besaran APBD-P 2018. Setelah pembacaan nota itu Ketua DPRD Palu Drs H Ishak Cae MSi bermaksud menutup sidang paripurna karena akan menggelar rapat selanjutnya yaitu pandangan fraksi terhadap APBD-P 2019.
Anggota DPRD Sophian R Aswin mengajukan Interuspsi pertamanya. Ia meminta supaya rapat jangan dilanjutkan dulu.
Menurut Sophian supaya dewan tidak dilecehkan jangan hanya keinginan ketua dewan yang diikuti.
Menurutnya karena Raperda APBD-P sudah dibahas diberbagai tingkatan maka kata Sophian ia berharap Dewan komitmen supaya jangan lagi Pemkot mengubah isi APBD-P
“Untuk itu sebelum pandangan fraksi kita teliti dulu Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang ada,” pintanya. Karena pengalaman selama ini apa yang dikerjakan oleh Pemkot kadang tidak sesuai dengan apa yang disepakati di Banggar.
“Olehnya sebelum pandangan fraksi mari kita teliti dulu DPA,” kata Sophian.
Permintaan Sophian mendapat penolakan dari Ishak Cae, menurutnya agenda dewan hari ini hanya menanggapi apa yang disampaikan Pemkot dalam nota pengantar APBD.
Emosi Sophian tampak mendengar jawaban Ishak Cae tersebut. Ia tetap meminta DPA diteliti dulu. Dia mengatakan apa yang disepakati dewan selama ini bukan itu dikerjakan Pemkot. “Makanya sebelum sidang berakhir kita pertanyakan mengenai persoalan,” kata Sophian dengan suara tinggi.
Sophian mengatakan dewan harus belajar dari kasus kemarin dimana Pemkot menyatakan bahwa program yang disepakati di DPRD sudah dikerjakan. Namun kenyataan belum dikerjakan.
Karena kondisi sidang semakin panas Ishak memutuskan untuk menskorsing rapat selama 25 menit.
Setelah sidang dibuka Ishak mengatakan, bahwa apa yang diminta Sophian belum disiapkan Pemkot. Menurut Ishak nanti di rapat Pansus baru persoalan bisa dipertanyakan oleh Sophian. Setelah itu sidang kemudian berlangsung ricuh.
Menariknya Ketua Fraksi PKB Alimuddin Ali Bau yang pro Sophian menyatakan seharusnya ada pembicaraan dulu sebelum Ishak memutuskan untuk menutup sidang tersebut.
Namun Rugaiyah yang dalam sidang tampak pro dengan Ketua DPRD memotong pembicaraan Alimuddin tersebut. Yang kemudian dijawab Alimuddin supaya anggota dewan dari dewan ini jangan terlalu banyak berceloteh. Sempat terjadi perdebatan antara kedua anggota dewan ini. Untung saja Wakil Ketua DPRD Erfandy Suyuti bersama salah seorang Kepala OPD berhasil menenangkan keduanya.(zai)