PALU KOTA

Anggaran Minim, Drainase Jalan I Gusti Ngurah Rai Terhenti

Dilihat

PALU – Pengerjaan saluran drainase di jalan I Gusti Ngurah Rai, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, kini terhenti. Alasan belum dilanjutkannya pengerjaan tersebut karena minimnya anggaran.

Salah satu saluran drainase yang rencananya akan dikerjakan oleh PPTK Bina Marga dan Penataan Ruang Sulteng di sekitar jalan I Gusti Ngurah Rai. (Foto: Mohammad Rizal)

Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Pemeliharaan kota Palu merencanakan akan mengerjakan saluran drainase pada akhir tahun ini.

Melalui Staf PPTK Pemeliharaan Kota Palu Bina Marga dan Penataan Ruang Sulteng, Ali mengatakan, tetap akan mengerjakan saluran drainase yang sempat terhenti tersebut. “Kita tetap mengerjakan saluran drainase itu, meski sekitar bulan Maret yang lalu sempat terhenti karena anggaran untuk pengerjaannya masih kurang,” ungkapnya kepada Radar Sulteng saat ditemui di ruangan PPTK Bina Marga Sulteng, Rabu siang (4/7).

Menurutnya, terhentinya pengerjaan dari pengerjaan saluran drainase selain akibat dari ketersediaan anggaran yang kurang, PPTK Pemeliharaan Kota Palu pun lebih kepada memprioritaskan pengerjaan yang utama.

“Kalau pengerjaan saluran drainase ini masuk pada masa pemeliharaan, selain itu karena ada prioritas pengerjaan yang harus dikerjakan, makanya anggarannya kita alihkan ke sana terlebih dahulu,” ucapnya.

Sementara untuk pengerjaan saluran drainase yang sempat terhenti saat itu, diperkirakan akan dikerjakan pihak PPTK Pemeliharaan Kota Palu sepanjang 200 meter.

“Kita cuman kerjakan bagian pengerjaan saluran drainase, panjangnya sekitar 200 meter, sementara untuk anggarannya sendiri kita tidak tahu berapa, dan yang tahu persis itu kepala PPTK Pemeliharaan Kota Palu Bina Marga dan Penataan Ruang Sulteng,” bebernya.

Sementara menurut Herlin (38), salah seorang warga Kelurahan Palupi yang sering berjualan nasi kuning di simpang tiga jalan I Gusti Ngurah Rai dan Tavanjuka Selatan, bahwa sejak beberapa bulan yang lalu ada pihak terkait merencanakan untuk membuat saluran drainase di sekitar jalan tersebut. Namun entah mengapa sampai sekarang juga belum dikerjakan.

“Saya jualan nasi kuning pas di atas saluran drainase itu, cuman pas dibilang mau dibuatkan saluran drainase, makanya kami pindah. Tapi kita dijanjikan akan diperbaiki secepatnya sebelum bulan puasa yang lalu sudah bisa ditempati, tapi sampai sekarang belum juga diperbaiki,” tutur Herlin kemarin (5/7).

Herlin mengaku yakin terhadap rencana pengerjaan saluran drainase tersebut. Hal itu bisa dibuktikan dengan sudah adanya beberapa bahan material.

“Waktu lalu kami dikasih tahu mau dikerjakan itu, bahan material kayak batu dan lainnya sudah ada di lokasi, sudah mau dikerjakan. Tapi tiba-tiba bahan materialnya diambil kembali, saya pun heran batunya diambil kembali,” sebutnya.

Sementara itu Kepala PPTK Pemeliharaan Kota Palu, Syam, yang untuk kedua kalinya kemarin (5/7) belum dapat ditemui. Menurut keterangan staf yang ditemui kemarin, Syam masih berada di luar kota. Ketika diminta nomor HP milik Syam, staf tersebut enggan memberikan tanpa sepengetahuan kepala PPTK.(zal)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.