KESEHATAN

Aktivitas Tambang, Penyakit ISPA Paling Menonjol di Poboya

Dilihat
Ilustrasi (@google media)

PALU – Akibat aktivitas tambang yang terus beroperasi, penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) menjadi penyakit menonjol yang paling sering terjadi di masyarakat di Kelurahan Poboya.

Hal tersebut dikarenakan debu yang diakibatkan mobil yang selalu lalu lalang ke areal tambang di Kelurahan Poboya.

Kepala Puskesmas Pembantu (Pustu) Kelurahan Poboya, Michi Morita Amd. Kep mengatakan, bahwa tingginya kuantitas warga yang terserang Ispa tersebut dikarenakan debu yang bertebaran. Apalagi ketika mobil yang akan keluar atau masuk areal tambang. Hal tersebut makin memperparah keadaan.

“Ispa, diare, alergi penyakit seperti itu yang biasa masyarakat adukan ke Pustu. Namun kami tidak bisa pastikan apakah disebabkan Merkuri atau tidak karena kami tidak lakukan penelitian soal itu,” ujar Kepala Pustu Poboya, Michi Morita Amd. Kep kepada Radar Sulteng, ditemui di Puskesmas Singgani, jalan Moh Hatta, Selasa kemarin (11/4).

Sekali pun pihaknya belum melakukan penelitian terkait kaitannya penyakit warga di Kelurahan Poboya itu, dengan pencemaran zat berbahaya Merkuri, namun Michi sapaan akrabnya mengatakan bahwa pada tahun 2016 dirinya pernah menangani keluhan warga yang tinggal di kawasan pertambangan karena alergi yang dideritanya.

“Masih cewe, sekitar 17 tahunan umurnya. Dia dekat kawasan tambang memang tinggal. Waktu itu, kakinya alergi parah,” ungkap Michi.

Namun Michi mengaku, hanya sempat mengobati anak yang alergi itu sebanyak 2 kali. Karena setelah itu hingga saat ini tidak pernah lagi datang ke Pustu. Terkait dengan alergi yang diderita anak tersebut, Michi mengatakan setiap terkena air alergi itu kembali lagi. Makanya kata Michi, sekali pun sempat sembuh, namun setiap kena air alergi di kedua kaki anak tersebut kembali lagi.

“Ini yang terparah. Karena tidak bisa kena air kakinya selalu alergi. Tapi saya tidak bisa pastikan kaitannya dengan pencemaran Merkuri karena tidak ada penelitian lebih lanjut,” pungkasnya. (saf)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.