FEATURERELIGI

Aktivitas Ramadan di Masjid Sabilillah, Eks Lokalisasi Tondo

Dilihat
Salah seorang warga hendak melaksanakan salat di Masjid Sabilillah, yang terletak di eks lokalisasi, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. (Foto: Wahono)

Azan Zuhur berkumandang tepat pukul 12.00 wita terdengar cukup merdu dari dalam Masjid Sabilillah yang terletak di ujung lorong kedua dari pintu masuk Eks Lokalisasi Tondo Kiri, kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. Di Masjid Sabilillah, selama Ramadan ini diagendakan baca tulis Alquran.

Laporan: WAHONO, Mantikulore

KUMANDANG azan siang kemarin (19/5), mengajak warga yang berada di sekitar Masjid Sabilillah, bergegas menuju masjid yang terletak di kawasan eks lokalisasi atau yang kerab disebut “Tondo Kiri”.

Merasakan aktivitas di masjid sedikit berbeda dengan masjid lainnya. Pasalnya, meski dalam suasana Ramadan tapi aktivitas di tempat ini masih tetap berjalan seperti biasanya. Praktik prostitusi di lokasi yang sudah ditutup sejak lama ini tetap ada.

Jamaah yang datang ke masjid untuk menjalankan salat Zuhur sangat sedikit. Mayoritas masih anak-anak.

Sejak pukul 11.45 wita masjid Sabilillah terlihat sepi, dan hanya ada anak-anak yang tertidur pulas di dalam masjid sambil menunggu azan Zuhur berkumandang. Tiba zuhur, seorang imam masjid datang menggunakan sepeda motor bersama satu anaknya, dan membangunkan anak-anak yang telah tertidur pulas tersebut.

Dengan suara yang bernada pelan, imam masjid membangunkan anak-anak, dan diminta untuk segera mengambil air wudhu. Tempat wudhu yang berukuran 4 x 5 meter itu tepat berada di pagar yang membatasi antara masjid dan tempat lokalisasi tondo beraktivitas.

Selepas azan dan iqamah, salat Zuhur dilaksanakan dengan hanya diikuti oleh satu saf. Usai salat, sebanyak sembilan santri langsung berebutan Alquran yang disimpan di salah satu lemari yang terletak dekat dengan pintu masuk masjid.

Imam masjid yang juga memimpin langsung baca dan tulis alquran tersebut langsung meminta agar santri duduk bersila membentuk lingkaran. Diawali dengan bacaan basmalah, para santri langsung satu persatu membuka Alquran yang sudah ada di kedua tangannya, sang imam meminta agar para santri satu persatu membacakan surat-surat pendek secara bergantian.

Raut wajah yang ceria dan dicampuri senyuman canda dan tawa saat keseriusan membaca Alquran dilakukan. Para santri dengan merdu dan lantang membaca surat-surat pendek. Bahkan sebagian santri sudah hafal bacaan tersebut dan membacanya tanpa harus melihat ke kitab suci umat Islam ini.

Seorang warga sekitar yang menunaikan ibadah salat Zuhur, mengatakan bahwa aktivitas anak-anak untuk membaca Alquran dilakukan saat salat Zuhur sampai azan salat Ashar berkumandang. “Biasa anak-anak ini pulang ke rumah nanti kalau waktunya buka puasa,” ungkap Nardi.

Dirinya menjelaskan bahwa dijadwal masjid Sabilillah ada agenda rutin bulan Ramadan ini dan ini sudah di hari ketiga. Jadwal mengaji baca tulis Alquran dimulai usai salat zukur diteruskan tadarus Alquran. “Malam seperti biasanya yaitu melaksanakan salat Tarawih di masjid ini,” katanya.(**)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.