PALU – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Klas I Palu, Petrus Demon Sili, M.Si merilis data yang menunjukan bahwa aktivitas gempa di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) dan sekitarnya pada 2017, sebanyak 1.974 kali gempa bumi.

“Dari tahun ke tahun aktifitas kegempaan di Sulteng mengalami peningkatan,” kata Petrus belum lama ini.
Dia menjelaskan, dari total peristiwa gempa bumi pada tahun 2017 sebanyak 1.974 peristiwa, data gempa terbanyak terjadi pada Juni sebanyak 559 peristiwa. Sementara untuk peristiwa gempa terkecil terjadi pada November sejumlah 55 peristiwa.
Kata Petrus, pada Januari terjadi gempa bumi di Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara berkekuatan 7,3 Skala Richer. “Yang dirasakan juga di wilayah Sulteng seperti di Tolitoli, Poso, Kota Palu,” terangnya.
Untuk 559 kali gempa bumi yang terjadi pada Juni 2017, ada tujuh kali guncangannya dirasakan atau terbesar yaitu di Kabupaten Morowali, Parigi Moutong , Poso, dan Donggala. Gempa bumi ini berkekuatan dari 3 SR sampai 5,1 SR.
Lebih lanjut Petrus menyebutkan, peristiwa gempa bumi di Sulteng jika di rata-rata setiap hari berkisar 4 sampai 5 kali. Sedangkan jika dalam sebulan dari puluhan hingga 150 kali gempa bumi. Gempa bumi ini masih dipicu salah satu sesar yang paling aktif di Sulteng yaitu sesar Palu Koro.
“Pusat gempa banyak yang berada di darat dibandingkan di laut. Kekuatan gempa bumi selama 2017 yang paling sering di angka 3 hingga 4 SR,” sebutnya. (cr8)