
KEBUT HUNTARA: Aktivitas pekerja menyelesaikan pembangunan hunian sementara di wilayah Petobo, belum lama ini. Ditargetkan akhir Desember huntara akan rampung dikerjakan.
PALU – Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, H Longki Djanggola menargetkan pada akhir bulan Desember para pengungsi korban Pasigala sudah pindah ke Hunian Sementara (Huntara).
“Semua pengungsi kita targetkan sampai tanggal 31 Desember itu sudah pindah di huntara semua,” ungkapnya usai mengikuti upacara hari bhakti PU, Senin kemarin.
Selain Huntara, memasuki masa transisi darurat ini pemerintah juga tengah berupaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar pengungsi seperti air bersih, irigasi serta kebutuhan petani dan dukungan pemerintah tentang kebangkitan UMKM.
“Mudah-mudahan itu bisa dapat lah, tapi namanya juga perjuangan, seperti itu,” tuturnya.
Setelah Huntara sudah ditempati para pengungsi, kata Longki akan melanjutkan progres terkait pembangunan hunian tetap (huntap) agar para pengungsi tidak berlarut dalam kesedihan dan secepatnya juga bisa bangkit seperti dahulu pasca bencana.
“Untuk itu mungkin akan dibicarakan pada bulan Januari atau Februari. Tetapi perencanaannya sudah mulai dari sekarang,” lanjut orang nomor satu di Sulteng ini.
Ada empat lokasi yang telah masuk dalam perencanaan untuk Hunian Tetap, seperti Kelurahan Tondo, Talise, Duyu dan Desa Pombewe Kabupaten Sigi. Longki menuturkan, lokasi-lokasi tersebut telah dalam tahap survei, layak atau tidaknya untuk ditempati. Karena ada tiga kriteria yang harus di penuhi untuk penempatan lokasi huntap yakni aman dari likuifaksi, tsunami dan dari patahan palu sesar.
Dia juga mengimbau masyarakat agar kiranya tidak membangun di sepanjang pinggir pantai.
“Untuk sementara melalui Wali Kota Palu, tidak diperkenankan membangun apapun di bibir pantai , sepanjang Teluk Palu. Jadi sudah direkomendasikan untuk tidak boleh dulu, karena sangat berbahaya dampak tsunami,” tutupnya. (win)