ZETIZEN

Air Limbah Ancam Sumber Air Bersih

Dilihat
Kepala BWSS III Bambang Heri Mulyono menyerahkan bibit pohon mangga kepada Asisten Bidang Perekonomian Setdaprov Sulteng, Bunga Elim Somba dalam peringatan Hari Air Dunia ke-25 Tahun 2017 di Desa Sunju, Kabupaten Sigi, kemarin (22/3). Tampak pula Bupati Sigi Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta dan Kepala Satker PSPLP Caco Laratu. (Foto: Hajar Wisnu Dwiputra)

SELAMAT Hari Air Dunia!  Tahukan kamu jika pada tanggal 22 Maret setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Air Dunia? Yup! Air sebagai salah satu unsur penting kehidupan di planet Bumi ini dirasakan makin terancam keberadaannya guys. Olehnya, sejak tahun 1992  negara-negara di dunia, di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memutuskan dalam sidang umumnya untuk memperingari Hari Air Dunia.

Dalam peringatan Hari Air Dunia ke-25 Tahun 2017, kemarin (22/3), tema yang diangkat adalah Air dan Air Limbah. Melalui tema ini, kita diajak untuk memperhatikan lebih seksama keterkaitan antara pemenuhan kebutuhan air bersih dan manajemen air limbah. Di satu sisi kita perlu air bersih untuk hidup, tapi di sisi lain air limbah dari  industri dan rumah tangga hasil aktivitas kita sehari-hari terus menerus ada. Air limbah ini kemudian mencemari sumber-sumber air bersih, utamanya sungai. Di situlah perlu manajemen air limbah.

Nah kondisi ini jangan terus diabaikan guys. Sebab Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam sambutannya pada Peringatan Hari Air Dunia ke-25  yang dibacakan oleh Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III,Ir Bambang Heri Mulyono MSi  di Desa Sunju Kabupaten Sigi, mengungkapkan banyak fakta tentang kondisi air kita.

Dia mengungkapkan selain air limbah, 40 persen penduduk dunia masih dihadapkan dengan kelangkaan air. Lebih dari 663 juta orang hidup tanpa pasokan air bersih dekat dengan rumahnya. Termasuk di Indonesia. Sebab baru 70 persen pelayanan air minum aman menyentuh masyarakat Indonesia.

“Dalam rangka mencapai 100 persen  akses aman, diperlukan daya dukung air baku yang cukup besar,” ungkap Bambang.

Untuk menciptakan daya dukung air baku, maka pemerintah melakukan begitu banyak upaya. Salah satunya mencetuskan Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA) yang dilakukan bersama 8 kementerian. Kamu juga bisa ikut berkontribusi dalam gerakan ini dengan melakukan hal sederhana semampu kamu. Misalnya, tanam pohon dan  jangan cemari sumber air bersih dengan buang air besar sembarangan (BABS) serta membuang sampah di sungai.(uq)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.