BERITA PILIHANPOSO

Ada Posko Makan-Minum Gratis di Poso Bagi Korban Gempa

Dilihat
FOTO: BUDIYANTO WIHARTO/RADAR SULTENG
SIAP MEMBANTU: Salah satu posko makan dan minum gratis untuk pengungsi korban Gempa Palu-Donggala, di Desa Pandajaya Pamona Selatan.

POSO- Puluhan posko makanan dan minuman untuk pengungsi korban gempa 7,4 SR Palu dan Donggala dibangun masyarakat di sepanjang Jalan Trans Sulawesi arah Poso-Makassar, Poso-Morowali, dan Poso-Tojo Unauna. Posko yang dibangun di pinggir jalan ini menyediakan air mineral, aneka kue basah, dan nasi bungkus.

Posko juga menyediakan tenda untuk pengungsi beristirahat. Kopi dan teh panas pun tersedia didalam tenda. Semua makanan dan minuman disediakan warga dengan cuma-cuma alias gratis.

Pantauan Radar Sulteng, Kamis (4/10) posko makan-minum dibangun warga dihampir semua desa dijalur jalan trans Sulawesi sejak masuk perbatasan Parimout-Poso di desa Tumora, Tambarana, Kasiguncu, Kota Poso, Tagolu, Tentena, Taripa, Pendolo, hingga di Pandajaya Pamona Selatan (perbatasan Sulteng-Sulsel).

Di setiap Posko yang dibangun, warga memasang tulisan besar di bahu jalan ‘posko persinggahan korban gempa/tsunami Palu dan Donggala. Disini tersedia makanan dan minuman gratis. Silahkan singgah saudaraku..’. Tak cukup dengan tulisan, posko pun menugaskan beberapa orang untuk memperlambat bahkan memberhentikan kendaraan yang melintas.

Kendaraan diberhentikan bukan untuk dipalak atau dijarah, melainkan untuk menawarkan sekaligus memberikan nasi bungkus dan air muneral yang sudah dikemas dalam plastik kresek. “Berhenti dan singgah dulu pak bu. Ambil dan makanlah dulu ini saudaraku. Gratis,” ucap ramah beberapa petugas posko saat mencegat setiap mobil dan motor pengungsi yang melintas dijalan.

Kang Davis (45), koordinator posko makanan dan minuman gratis pengungsi korban gempa di seputaran bundaran SMAKER poso mengatakan posko bantuan yang di koordinirnya dibangun atas swadaya masyarakat. Makanan dan minuman yang di bagikan kepada para pengungsi pun berasal dari masyarakat.

“Posko ini hanya mengkoordinir sekaligus tempat menyalurkan bantuan masyarakat. Jadi, semua nasi bungkus dan air mineral ini di buat dan diantar langsung oleh masyarakat yang menyumbang. Kita hanya menyalurkan,” sebut pemilik Cafe Inada ini.

Di poskonya, Kang Devis menjakankan tugas kemanusiaan dengan belasan orang. “Kami bekerja dengan tulus ikhlas tanpa membedakan asal SARAnya. Semua kita layani dalam tugas kemanusiaan ini,” ungkap Kang Devis. Ia beharap, apa yang dilakukannya bersama warga Poso lain dengan menyediakan posko makan dan minum gratis bisa meringankan beban para pengungsi korban gempa Palu-Donggala.

“Poso pernah dilanda konflik. Jadi kami sangat bisa merasakan beban penderitaan yang sedang dialami warga Palu, Songgala dan Sigi yang menjadi korban gempa dan tsunami,” tutupnya. (bud)

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.