
AMBIL KEUNTUNGAN: Tampak sejumlah jeriken berisi solar yang dijual kembali kepada pengendara mobil maupun orang yang sedang mencari solar bersubsidi dengan jumlah banyak dan waktu cepat.
PALU – Berbagai modus penyalahgunaan BBM bersubsidi, yang dilakukan sejumlah oknum yang ingin meraup keuntungan terus saja bermunculan. Setelah sempat terungkap, adanya upaya penyalahgunaan BBM subsidi dengan memanfaatkan sejumlah mobil yang tangkinya dimodifikasi, kini ada modus baru lagi.
Secara terang-terangan, sejumlah orang di luar SPBU, menawarkan BBM jenis solar kepada siapa saja yang membutuhkan. Hal ini seperti yang terpantau di SPBU Yos Sudarso Palu. Berapa pria yang lebih dari 5 orang, tampak menawarkan langsung solar subsidi berukuran 1 jeriken dengan ukuran 35 liter kepada supir kendaraan berbahan bakar solar yang kebetulan ingin mengisi solar.
Saat itu sekitar pukul 10.00 wita, SPBU tersebut masih melakukan pengisian dari mobil tangki pertamina ke tangki pendam. Sehingga, untuk sementara sejumlah kendaraan yang didominasi truk belum bisa melakukan pengisian di SPBU tersebut. Kondisi ini lah yang dimanfaatkan sejumlah oknum yang ingin mencari keuntungan lebih.
Wartawan media ini pun mencoba, untuk mencari tahu terkait aktivitas oknum di luar SPBU tersebut. Tidak menunggu waktu lama, pria dengan setelan kemeja mendekat dan menawarkan solar kepada wartawan, yang berpura-pura mencari solar. “Mau berapa jerigen ? sama saya satu jerigen saya jual hanya Rp225 ribu. Tapi nanti kalau mau beli, saya tunggu di sana,” ujar pria tersebut sembari menunjuk ke arah selatan SPBU.
Jeriken sendiri yang dimaksud oknum tersebut, adalah jeriken berisi 35 liter. Jika dikalikan dengan harga solar subsidi saat ini, yang hanya seharga Rp5.150, maka untuk dari oknum tersebut per satu jerikennya bisa mencapai Rp45 ribu. Aktifitas para oknum ini pun, berlangsung tidak lama, karena setelah distribusi solar di SPBU tersebut kembali normal, maka dengan sendirinya oknum tersebut menghilang. Solar yang didapat ini pun, juga diduga kuat dibeli para oknum operator di SPBU itu. “Kalau mau beli di dalam menunggu dulu, itu pun kasih uang juga ke operator,” kata pria yang menawarkan solar dalam jeriken tersebut.
Dikonfirmasi terpisah, Supervisor SPBU Yos Sudarso, Mirdan mengungkapkan, soal oknum yang menawari di depan SPBU tersebut, tidak ada kerjasama dengan pihak operator. Dia menduga, bisa saja oknum tersebut membeli di tempat lain, dan menjualnya di depan SPBU Yos Sudarso. “Kalau kita hanya layani yang pakai surat. Baik itu surat dari Pemda maupun Dinas Kelautan dan Perikanan. Ukurannya sama hanya 1 jeriken,” kilah Mirdan.
Pasokan solar di SPBU Yos Sudarso katanya, selalu lancar dan tidak ada kendala. Sehingga kendaraan bisa kapan saja dilayani. Setiap harinya SPBU Yos Sudarso dijatah 8 ton solar. Maraknya aksi penyalahgunaan BBM subsidi jenis solar ini, membuat pihak kepolisian angkat bicara. Apa yang terjadi di lapangan, ternyata informasinya sudah didengar pihak kepolisian. Namun, aparat baru akan penyelidikan sebelum melakukan penertiban terhadap oknum-oknum yang dimaksud.
Plh Kasubdit Indag Ditreskrimsus Polda Sulteng, Kompol I Wayan Sudarmata menyampaikan, pihaknya akan melakukan penyelidikan, terkait berbagai laporan masyarakat terkait penyalahgunaan solar subsidi ini. “Kami sudah monitor terkait dengan maraknya pengisian jeriken di setiap SPBU dan saat ini lagi dalam lidik,” ungkapnya.
Wayan menegaskan, tentunya untuk pihak Polda Sulteng akan melakukan penertiban, kepada oknum yang selalu melakukan pengisian jeriken yang tidak sesuai dengan standar keamanan. “Kami bakal rencanakan penindakan,”
Sementara itu, pihak Pertamina sendiri, mengaku kesulitan memantau penyaluran solar subsidi tersebut. Hal ini, karena pertaminan tidak memiliki database berapa penyaluran solar yang dibeli menggunakan jeriken. “Sebagai informasi, pengisian jeriken juga ada yang dibolehkan. Yaitu yang ada surat ijin dari Pemda setempat atau dari dinas kelautan dan perikanan. Untuk BBM non subsidi penugasan, pengisian via jeriken juga diperbolehkan. Tentunya dengan mengutamakan safety dan pelayanan ke kendaraan pribadi yang diutamakan,” jelasnya. (who/win)