BERITA PILIHANEKONOMIPALU KOTA

Ada-Ada Saja, Beli Gas Subsidi Pakai Mobil Baru

Dilihat

 

FOTO: ISTIMEWA
PAKAI MOBIL BARU : Salah satu mobil yang dipakai warga, berhasil diambil gambarnya oleh pihak Pertamina Sulteng saat membeli gas elpiji 3 kilogram, yang notabenenya gas subsidi untuk masyarakat miskin.

PALU –  PT Pertamina Persero  Sulawesi Tengah (Sulteng) menemukan langsung sejumlah warga yang tidak berhak menggunakan gas elpiji 3 kilogram, namun membeli gas subsidi tersebut. Temuan itu, setelah pihak Pertamina melakukan peninjauan langsung ke Pasar Masomba saat dilakukannya Operasi Pasar.

Menurut Sales Marketing Elpiji Wilayah V, Pertamina Sulteng, Bastian, pihaknya mendapati ada sejumlah pembeli yang datang menggunakan mobil pribadi. Dan bukan hanya satu tabung saja yang dibawa pulang sang pengemudi mobil, melainkan lebih dari satu tabung melon. Bahkan ada satu warga yang datang dengan mobil baru. Itu terlihat dari plat nomor yang digunakan masih dengan plat nomor sementara.

Pihak Pertamina kata dia, juga tidak bisa berbuat banyak, karena hal itu seharusnya, menjadi kesadaran pribadi oleh masyarakat yang memang tergolong ekonomi menengah ke atas. Sejatinya gas elpiji 3 kilogram, memang hanya diperuntukan bagi masyarakat miskin.

Turunnya pihak Pertamina ke pasar Masomba, Kelurahan Tatura Utara Kecamatan Palu Barat, karena mendapat informasi bahwa di wilayah pasar itu, selalu ada penjualan di atas HET dan stok gas langka. Senin pekan lalu, tim turun untuk memastikan informasi tersebut. Saat berada di lokasi pasar, dengan terbuka masyarakat yang menggunakan mobil pribadi mengangkut gas elpiji 3 kilogram, padahal itu bukan untuk peruntukannya.

“Kami berhasil temukan, itu  kejadian pada waktu Pertamina dan agen menggelar operasi pasar hari Senin pekan lalu , di pasar Masomba yang sering diisukan langka dan harga tinggi di pengecer, ada dua unit mobil yang membawa lebih dari satu gas, yah mereka menggunakan mobil pribadi. Padahal jelas bahwa Pertamina dan agen itu bertugas mendistribusikan elpiji sampai di titik pangkalan, tentunya pengawasan terkait penyaluran dan konsumennya bukan wewenang kita,” kata Bastian. (who)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.