PALU-Perkataan orang bijak, bahwa hasil tidak menghianati usaha, boleh jadi tercermin dari upaya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Untad. Khususnya Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi (Ilkom). Setelah 4 kali tertolak melakukan pengajuan pembukaan program pascasarjana, kini FISIP memilki Prodi Magister Ilkom, yang bahkan telah siap melakukan perkuliah per 1 September 2021 mendatang.
Dekan FISIP Untad, Prof Dr Muhammad Khairil MSi mengungkapkan pembukaan Prodi Magister Ilkom, memiliki riyawat perjuangan yang panjang dan memakan waktu. Usaha ini bahkan dilakukan sejak dirinya menjabat sebagai Ketua Prodi Ilkom (S1), berlanjut ke jabatan Wakil Dekan I Bidang Akademik, hingga menjadi dekan kini.
Kala itu, Khairil mengaku tidak berjuang sendiri. Ada dosen senior, yang saat ini beberapa di antaranya menjabat sebagai Wakil Dekan II FISIP Untad Dr Ilyas Lampe SSos MIkom dan Koordinator Prodi Magister Ilkom Untad, Dr Achmad Herman SSos MSi. Mereka bekerja, mulai dari merumuskan hingga melakukan pengajuan izin pembukaan ke Pusat.
“Ayo kita gerakkan ini, kita buka sudah program S2 (magister, red),” kata Khairil kepada rekannya kala itu. Dia mengungkapkannya kepada Radar Sulteng, yang menemuinya, Selasa (13/7).
Perjuangan tersebut dilatarbelakangi berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah jumlah alumni Prodi Ilkom (S1) yang tidak sedikit jumlahnya di Kota Palu dan sekitarnya. Muncul kebutuhan dari alumni yang ingin melanjutkan studi ke jenjang magister. Ketiadaan program magister Ilkom selama ini, membuat beberapa alumni yang terdesak, nekat mengambil program magister dengan keilmuan lain.
Dengan dibukanya Prodi Magister Ilkom FISIP Untad, Khairil berharap dapat menjadi solusi atas kebutuhan tersebut. Di samping juga tujuan akademik, yakni pengembangan keilmuan di lingkungan civitas akademika Untad.
“Ruhnya adalah tentu, selain ruang akademik bagi teman-teman dalam pengembangan keilmuan, juga melihat pasar (Ilmu) Komunikasi yang menurut kita dari tahun ke tahun peminatannya tidak pernah berkurang, selalu bertambah. Bahkan di Prodi S1 saja kita (Ilkom, red) kita di urutan 5 terbesar di antara seluruh program studi di Untad,” paparnya.
Prodi Magister Ilkom telah menjaring sekitar 15 calon mahasiswa. Jumlah tersebut, menurut Khairil, sudah sangat cukup menjanjikan untuk ukuran program magister yang baru dibuka. Menurutnya, akan lebih baik memulai dengan jumlah tersebut dan melakukan peningkatan jumlah mahasiswa di tahun ajaran berikutnya.
Bahkan tidak menutup kemungkinan bila di masa datang kebutuhan terhadap Prodi Magister Ilkom, tidak hanya datang dari alumni, tetapi dari Pemda yang ingin memberikan beasiswa kepada staf kehumasan. Untuk saat ini, penerimaan gelombang II Prodi Magister Ilkom, sudah ditutup.
“Kecuali kalau ada memang kebijakan dari rektor untuk dibuka gelombang III, dengan mempertimbangkan semacam kelas-kelas kerja sama, misalnya ada Pemda-Pemda yang mau humasnya mengambil S2 (magister, red). Nah ini mungkin ada pertimbangan satu tersendiri,” tandasnya.(uq)