BERITA PILIHANDAERAHMOROWALI UTARANASIONALNUSANTARASULAWESISULTENG

276 TKA Asal Cina Masuk Morut

TIBA DI BANDARA : Ratusan TKA asal China tiba di Bandara Maleo Morowali, Selasa (15/9). (ISTIMEWA)
Dilihat

MORUT – Sebanyak 276 Tenaga Kerja Asing asal China kembali masuk ke PT Gunbuster Nikel Industri (GNI) di Desa Bunta Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Sebelumnya, para TKA itu tiba di Bandara Maleo, Desa Umbele, Kecamatan Bumi Raya, Kabupaten Morowali menggunakan jasa penerbangan Wings Air secara bertahap dari Bandara Samratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (15/9) kemarin.

Kedatangan TKA ini dikabarkan Bupati Morut Moh Asrar Abd Samad kepada Radar Sulteng melalui sambungan telepon, sore kemarin.

Bupati menganggap para TKA itu adalah pekerja gelap. Pasalnya saat masuk ke Morut, perusahaan pengguna jasa TKA ini tidak melaporkan ke pemerintah daerah.

“Karena tidak melapor ke pemerintah daerah, saya anggap TKA ini adalah pekerja gelap,” tegas Asrar.

Asrar tidak melarang kehadiran TKA itu, sebab memang di daerahnya sedang dibangun kawasan industri pengolahan biji nikel atau smelter. Pun demikian manajemen PT GNI menurutnya wajib menaati aturan berlaku.

Hal itu kata Asrar untuk menghindari penolakan massal pekerja lokal akibat kehadiran TKA ini. Sebab sejauh ini, masyarakat Morut masih mengeluhkan soal sulitnya menjadi pekerja di perusahaan tersebut.

“Mungkin mereka sudah lapor ke Gubernur, tapi belum melapor ke saya sebagai kepala daerah atau minimal berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja,” tandasnya.

Berdasarkan data serahan Bupati Morut, ratusan TKA itu tiba di Bandara Maleo dalam empat kloter penerbangan, Selasa kemarin.

Dimulai dengan kedatangan 70 orang TKA menggunakan penerbangan Wings Air ATR 72-600/PK-WHO sekira pukul 12.40 Wita. Selanjutnya kloter kedua Wings Air ATR 72-600/PK-WGJ tiba sekira pukul 13.10 Wita membawa 71 orang TKA.

Di hari yang sama, pesawat Wings Air ATR 72- 600/PK- WHL landing di Bandara Maleo sekira pukul 16.10 Wita dengan membawa 70 orang TKA. Sementara pada kloter keempat tercatat 65 orang TKA tiba menggunakan pesawat ATR 72- 600/PK- WGJ sekira pukul 16.30 Wita.

276 TKA tersebut selanjutnya melakukan protokol kesehatan oleh Tim Gugus Covid-19 Bandara Maleo dengan hasil keseluruhan non reaktif.

Masih di September 2020, 71 orang TKA menggunakan Wings Air ATR 72-600/PK WHO-IW 2532 tiba di Bandara Maleo sekira pukul 10.45 Wita dari Bandara Samratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (1/9).

Selanjutnya, kloter kedua tiba sekira pukul 11.25 Wita membawa 70 orang TKA menggunakan pesawat Wings Air ATR 72-600-PK WGU-IW 2534.

Pada kloter ketiga di bandara yang sama, pesawat Wings Air ATR 72-600-PK WGI-IW 2536 membawa penumpang sebanyak 15 orang TKA beserta 4 orang pendamping landing sekira pukul 11.45 Wita.

Sebelum berangkat menuju lokasi PT GNI, ratusan TKA beserta pendamping tersebut selanjutnya melakukan protokol kesehatan oleh Tim Gugus Covid-19 Bandara Maleo dengan hasil keseluruhan non reaktif.

Hingga berita ini diturunkan, manajeman PT GNI belum memberikan keterangan resmi. Sukma, salah satu Humas di perusahaan tersebut hanya membaca pesan whatsapp yang dikirim Radar Sulteng.

Di kesempatan lain, Sukma menyebut kehadiran TKA pada pembangunan smelter GNI tak dapat dihindari. Alasannya teknologi industri tersebut belum dikuasai para pekerja lokal.

Belum lagi kawasan ini katanya digadang-gadang bakal mengalahkan cakupan kawasan industri milik PT IMIP di Bahodopi, Morowali.

“GNI pasti merekrut pekerja lokal dalam jumlah besar jika smelter ini telah rampung dan beroperasi,” ujar Sukma kepada Radar Sulteng beberapa waktu lalu.

Menurut dia, seluruh TKA di GNI telah dilaporkan ke pihak imigrasi maupun ke otoritas lainnya mulai dari tingkat pusat hingga ke daerah.
“Setiap TKA yang datang pasti kami laporkan ke pihak terkait,” tandas Sukma. (ham)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.