PENDIDIKAN

2018, 10 Madrasah Swasta Dinegerikan

PERDANA: Pertandingan antara tim putra SMPN 1 Palu Vs SMPN 4 Palu menjadi laga perdana mengawali KBB XVI, yang dibuka Sabtu sore (14/1). (Foto: Nursoima)
Dilihat
.

PALU – Di 2018 mendatang, akan ada ketambahan Madrasah Negeri di semua jenjang di Sulteng. Mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) hingga Madrasah Aliyah (MA).

Ketambahan jumlah madrasah negeri di 2018 ini dipastikan, setelah terbitnya izin dari Kementerian Reformasi Birokrasi dan Pendayagunaan Aparatur Negara (Men RB dan PAN), serta Kementerian Keuangan Republik Indonesia, belum lama ini.

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Penma) Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, Dr H Nasarudddin L Midu, MAg, mengatakan bahwa 10 madrasah negeri tersebut, awalnya semua adalah madrasah swasta yang statusnya dinegerikan. Katanya, sulit untuk mendirikan madrasah negeri, sebab Kementerian Agama, saat ini sedang moratorium (penghentian sementara) pendirian madrasah negeri.

“Jalan yang dibuka untuk membuka madrasah negeri, dengan cara meningkatkan status atau menegerikan madrasah-madrasah swasta yang sulit berkembang,”katanya ditemui beberapa waktu lalu.

Dr Nasaruddin merinci 10 madrasah swasta yang dinegerikan, yakni 5 Madrasah Aliyah Negeri (MAN), 3 Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) dan dua Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN). 5 MAN tersebut, berada di Kabupaten Sigi, Donggala, Parigi dan Kabupaten Poso.

“Untuk MTsN di Kabupaten Parigi, Bangkep dan Touna. Untuk MIN di Kabupaten Sigi dan Kabupaten Poso,”sebutnya.

Untuk penempatan guru, Kanwil Kemenag Sulteng, menurut Dr Nasaruddin, saat ini tengah melakukan kajian untuk pemerataan penempatan guru. Termasuk guru—guru yang nantinya, akan ditempatkan di madrasah negeri yang mulai beroperasi di 2018 mendatang tersebut.

Untuk jabatan kepala madrasah, menurutnya juga akan dilakukan seleksi. Menurut Dr Nasaruddin, bahwa untuk penempatan pejabat kepala madrasah, khususnya madrasah yang baru, harusnya melalui seleksi oleh Pansel.

“Pansel terbuka untuk semua guru, termasuk guru yang sudah bertugas di madrasah swasta yang dinegerikan tersebut, dengan catatan memenuhi syarat, yakni berstatus ASN dan secara kepangkatan juga sudah sampai,”tandasnya.

Dengan adanya pengalihan status madrasah swasta menjadi madrasah negeri ini, memberikan angin segar bagi Kabupaten Donggala. Pasalnya, walaupun merupakan kabupaten tertua di Sulteng, namun tidak ada satu pun madrasah Aliyah negeri di Donggala. Demikian pula di Sigi. Selain itu, dengan adanya penambahan MAN di Kabupaten Parimo, berarti Kabupaten hasil pemekaran dengan Kabupaten Donggala itu, kini memiliki tiga Madrasah Aliyah Negeri. Dua sebelumnya, yakni MAN 1 Parigi yang berkedudukan di Kecamatan Sausu dan MAN 2 Parigi yang berkedudukan di Kecamatan Mepanga.(hnf)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.