POSO- Musibah banjir bandang menghantam desa Lengkeka kecamatan Lore Barat kabupaten Poso pada Selasa (3/2) sore.
Dilaporkan warga, banjir yang datang secara tiba-tiba sekitar pukul 17.00 wita ini menyapu hampir semua wilayah perkampungan penduduk. Sejumlah bangunan rumah dan juga ternak milik warga pun hanyut dibawa arus banjir.
Lokasi banjir berada di sekitar 150 kilo meter dari Kota Poso. “Bukan cuma banjir air saja yang datang. Tapi air sudah dengan material berat seperti pasir batu dan juga batang-batang pohon,” kata Feri, warga Lore Barat kepada Radar Sulteng melalui pesan WhatsApp, tadi malam.
Disebutnya, dari informasi sementara yang diterima pemerintah desa setempat, bahwa bencana banjir bandang tersebut telah menghanyutkan sebanyak 10 rumah warga. Puluhan rumah juga rusak, lahan perkebunan rusak, serta banyak ternak warga yang hilang. “Data lengkapnya belum ada. Pemerintah desa masih sibuk mengurus keselamatan warganya,” ujar Feri.
Banjir bandang yang datang mendadak membuat warga kalang kabut. Kata Feri, warga langsung berhamburan keluar rumah dan lari menyelamatkan diri ke lokasi dataran tinggi. “Memang hujannya deras. Tapi warga tak menduga akan datang banjir bandang,” ujar dia.
Kepala BPBD Poso, Noldi Tobondo, membenarkan terjadinya bencana banjir bandang di desa Lengkeka Kecamatan Lore Barat. Dari laporan yang diterimanya, banjir diakibatkan luapan air sungai Lengkeka akibat hujan deras yang mengguyur wikayah Lore Barat siang hingga sore kemarin (Selasa).
Selain luapan sungai, banjir bandang juga kiriman air yang sangat besar dari lereng pegunungan taman nasional lore lindu (TNLL) yang posisinya persis berada di belakang perkampungan penduduk. “Jadi banjirnya dari luapan air sungai dan juga air yang turun dari lereng gunung TNLL yang ada di belakang kampung warga,” jelas Noldi lewat sambungan telepon.
Terkait korban jiwa, BPBD sebut Noldi, belum menerima laporan. Laporan yang masuk, lanjut dia, baru soal jumlah rumah yang rusak terdampak langsung banjir. “Lima rumah warga rusak terdampak banjir dalam kondisi tertimbun material banjir,” ungkapnya.
Banjir Bandang Lengkeka memang membawa banyak material berat seperti pohon dan batu. “Warga sudah diungsikan ke lokasi lokasi yang aman. Untuk warga yang luka atau terganggu kesehatannya kita ungsikan di puskesmas Lengkeka dan Gintu,” terang Noldi.
Menurut Noldi, saat ini tim. BPBN Poso sudah berada di lokasi banjir untuk memastikan semua korban terdampak banjir tertangani secara aman. Baik itu kebutuhan pangan dan sandangnya, maupun kesehatannya.
Senada dengan itu, Camat Lore Barat, Ruli Labulu melalui sambungan telepon mengatakan, saat kejadian di sekitar lokasi banjir bandang tidak terjadi hujan lebat hanya hujan gerimis.
Kemungkinan hujan lebat terjadi di atas. Kondisi pemukiman warga yang diterjang banjir bandang memang posisinya berada di daerah kemiringan.
Sekitar pukul 14.00 tiba-tiba banjir datang dan menerjang kurang lebih 10 rumah warga. Untuk Desa Lengkeka semua warga langsung diarahkan dievakuasi ke kantor camat. “Kalau jumlah warga Desa Lengkeka jumlahnya sekitar 900 jiwa. Sekitar 100 orang hingga tadi sore sudah diungsikan bertahap, karena warga terbagi dua, yang di seberang sungai mengungsi di desa sebelah, sementara lainnya kami arahkan ke kantor camat,” jelasnya.
Menurut Camat, berdasarkan informasi dari masyarakat, banjir yang sama juga pernah terjadi pada tahun 2007. Yang parah pernah diterjang material batu dan kayu, tidak ada tersisa lumpur semua disapu banjir. “Jadi banjir bandang itu berasal dari aliran sungai Lariang,” katanya. (bud/ron)