PENDIDIKAN

20 Mahasiswa Untad dapat Beasiswa One Asia Foundation

Dilihat

PALU-One Asia Foundation (OAF) baru saja memberikan beasiswa kepada 20 orang mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) Palu, yang diserahkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) One Asia Foundation Mr Hidekazu Nishizuka, disaksikan Rektor Untad Prof Dr Ir Moh Basir Ciyo SE MS, Dekan FKIP Untad Dr H Lukman Nadjamuddin MHum, dan pengelola One Asia Foundation Untad Dr Sunarto Amus, di Media Center Untad, Kamis (15/3).

Rektor Untad Prof Moh Basir Ciyo bersama Dekan FKIP Untad Dr H Lukman Nadjamudin MHum saat mendampingi Sekjen One Asia Foundation Mr Hidekazu Nishizuka memberikan beasiswa kepada 20 mahasiswa Untad terpilih. (Foto: Muchsin Siradjudin)

Rektor Untad Prof Moh Basir Ciyo juga memberikan materi perkuliahan dalam rangkaian kuliah kajian tentang Asia yang digagas OAF. Bergantian dengan Sekjen OAF Mr Hidekazu Nishizuka mengurai budaya dan pendidikan Asia terkini.

Dalam perkuliahannya Rektor Prof Basir, mengangkat soal peluang pendidikan antara negara yang diikuti oleh mahasiswa Indonesia, khususnya Sulawesi Tengah. Menurutnya, investasi jangka panjang kita adalah pendidikan. “Mengutip pendapat seorang filsuf, pendidikan bukan hanya belajar saja tetapi dengan selimut hati. Di dalamnya belajar banyak tentang kebudayaan, sains, bahasa, serta agama. Saat ini pergaulan transaksional antar negara membuka peluang seluas-luasnya kepada pemuda-pemuda kita. Mungkin ada anak-anak Palu dan Sulteng umumnya sedang kuliah di luar negeri, misalnya di Australia. Di sini juga terjadi transfer budaya,“ paparnya.

Sekjen OAF Hidekazu Shinizuka, mengurai banyak tentang kondisi ekonomi global yang terjadi saat ini. Konflik terjadi di berbagai negara termasuk Amerika Serikat dan China, tidak saja terjadi perang seperti di zaman abad 20 yang disebutnya sebagai zaman perang, tetapi saat ini konflik terjadi karena kesenjangan ekonomi, politik kepentingan dan pengaruh dari bangsa satu kepada bangsa lain.

”Karena itu konflik perlu dilawan, jangan oleh hanya satu negara saja tetapi bersama-sama. Mudah-mudahan Asia menjadi satu dan menjadi kuat,“ tegasnya.

Hidekazu menuturkan, One Asia Foundation berdiri dan aktif sejak 2010. Terinspirasi oleh digelarnya Konfrensi Asia Afrika yang diikuti 23 negara, dimana Indonesia memiliki peran yang sangat besar, mampu menyatukan Asia dan Afrika di Bandung yang terjadi pada tahun 1955. “Bahkan kami kagum dan kami tidur di bekas penginapan-penginapan pemimpin Asia dan Afrika saat Konfrensi Asia Afirika, saat kami berada di Bandung menggelar kegiatan One Asia Foundation di Bandung,“ jelasnya.

Kegiatan perkuliahan yang dilaksanakan OAF, kata Hidekazu, sudah merambah 48 negara, di 496 universitas dan perguruan tinggi se dunia. Dengan melibatkan ribuan dosen, dan telah member kuliah tentang Asia dan kebudayaannya kepada mahasiswa sebanyak 7.400 orang.

Dia begitu percaya, Indonesia yang memiliki kekayaan yang luar biasa mampu berkembang, melalui pendidikan. Selaras dengan misi OAF yang kini berkantor di Tokyo dan Hongkong, mengangkat tema “Mimpi dan Harapan Masa Depan”. Tema ini akan dibawa OAF ke konvension OAF 2018 di Hanoi Vietnam, dan di Swiss Eropa. “Sebab mahasiswa yang saat ini ikut kuliah kami, 30 tahun mendatang akan menjadi pemimpin negara ini,“ tutur lelaki yang sudah dua kali datang ke Palu ini.

Usai pendistribusian beasiswa, kepada Radar Sulteng, Dekan FKIP H Lukman Nadjamudin menjelaskan, hari ini Jumat (16/3) akan ada lagi sesi perkuliahan OAF yang akan dibawakan oleh Prof Dr Sri Yunanto MSi, Staf Ahli Kemenko Polhukam RI. “Hari Jumat, jam 09.00 wita Prof Dr Sri Yunanto MSi akan membawa perkuliahan di hadapan mahasiswa kami yang mengambil kajian Asia,“ ungkap Dekan. (mch)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.